Gunungkidul,REDAKSI17.COM – Sebanyak 15 mekanik usaha bengkel mandiri di Kabupaten Gunungkidul dinyatakan lulus program pelatihan Z-Auto Gelombang 1 yang ditutup secara resmi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Gunungkidul, Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini juga sekaligus dilakukan penyerahan bantuan peralatan bengkel secara simbolis oleh Bupati Gunungkidul kepada perwakilan peserta.
Program Z-Auto yang digagas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini bertujuan memberdayakan mustahik (penerima zakat) yang bergerak di sektor perbengkelan, agar lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi. Tidak hanya menyalurkan bantuan modal dalam bentuk barang, Baznas juga memfasilitasi pelatihan dan pendampingan teknis berkelanjutan.
Para peserta, yang merupakan pemilik bengkel dari berbagai wilayah di Gunungkidul, telah mengikuti pelatihan perawatan sepeda motor sistem injeksi selama tiga hari pada 23–25 Juni lalu. Pelatihan berlangsung selama total 20 jam pelajaran dengan metode praktik langsung dan bimbingan instruktur BLK Gunungkidul.
“Pelatihan ini adalah hasil kerja sama antara Baznas dan BLK untuk membekali para mekanik agar mampu meningkatkan keterampilan sekaligus membangun jejaring antarpelaku usaha,” kata Kepala UPT BLK Dinas Perindustrian, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Edar Santoso, di lokasi acara penutupan.
Menurut Edar, para peserta juga mendapatkan paket modal usaha dalam bentuk perlengkapan dan suku cadang, seperti oli mesin, ban dalam, vanbelt, busi, dan komponen lainnya. Selanjutnya, mereka akan memperoleh pendampingan intensif selama satu tahun untuk memastikan usaha mereka berjalan berkelanjutan.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Baznas yang turut membantu pemerintah daerah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Hari ini saya secara resmi melepas para peserta pelatihan Z-Auto. Mereka yang memiliki keahlian maupun sudah menjalankan usaha bengkel mendapatkan pelatihan selama beberapa hari yang difasilitasi oleh Baznas, dan hari ini juga menerima satu paket perlengkapan bengkel lengkap. Harapan kami, program ini tidak berhenti sampai di sini, karena akan ada pendampingan selama satu tahun ke depan agar benar-benar tuntas tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga modal awal, peralatan, serta bimbingan lanjutan dari Baznas. Saya berharap nantinya semakin banyak generasi muda yang bisa kita didik dan latih di BLK dengan dukungan Baznas” ujar Endah.
Bupati menambahkan, di tengah keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hanya sekitar Rp300 miliar, sementara kebutuhan belanja daerah mencapai Rp2,1 triliun, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Baznas menjadi sangat penting.
“Kalau kita maksimalkan, insyaallah akan melahirkan generasi baru yang terampil dan mandiri. Ini adalah langkah konkret kita mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Baznas Kabupaten Gunungkidul, Mustangid, menyebut bahwa semangat berzakat masyarakat masih perlu terus digalakkan agar lebih banyak program serupa bisa dijalankan di masa mendatang.
“Zakat bukan hanya tentang memberi, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat manusia. Kami berharap para peserta yang sekarang menerima manfaat suatu saat nanti bisa menjadi pihak yang memberi,” ujar Mustangid.
Senada, Kepala Baznas DIY, Puji Astuti, menyampaikan bahwa program pemberdayaan seperti Z-Auto termasuk dalam skema pendayagunaan zakat.
“Jadi bukan sekadar bantuan, tetapi membangun kemandirian. Dana zakat harus terus berputar dan kembali ke masyarakat dalam bentuk manfaat nyata,” katanya.
Program Z-Auto ini menjadi salah satu bukti bagaimana dana zakat dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya para pelaku usaha mikro.