Home / Politik / 2 Parpol Raksasa Bisa Pertahankan Dominasi, Yang Lain Gimana?

2 Parpol Raksasa Bisa Pertahankan Dominasi, Yang Lain Gimana?

2 Parpol Raksasa Bisa Pertahankan Dominasi, Yang Lain Gimana?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Hampir 50% partai politik (parpol) pemenang pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014 tidaklah menang dalam Pileg 2019 dalam provinsi yang dimaksud sama.

Tim CNBC Indonesia Research telah melakukan pendalaman data statistik terkait partai dengan kata-kata terbesar dalam setiap provinsi antara Pileg periode 2019 juga 2014. Data menunjukkan terdapat 15 pergantian partai penguasa dari 33 provinsi. Atau dengan kata lain terdapat 18 parpol yang mana dimaksud tetap menjadi pemenang dalam provinsi yang tersebut digunakan sejenis pada tahun 2014 kemudian 2019.

Ada enam partai besar yang  kehilangan dominasi mereka itu pada pilpres 2019 setelah menang pada 2014, yaitu PDI-Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, serta Gerindra.

Golkar menjadi partai dengan jumlah keseluruhan agregat kehilangan suara terbanyak yakni di area dalam 8 provinsi disusul dengan PDI-P di area dalam 3 provinsi pada pemilihan umum 2019 dibandingkan lima tahun sebelumnya atau pada 2014.

Sementara semata-mata terdapat dua parpol yang dimaksud hal tersebut dapat mempertahankan dominasinya di tempat tempat pileg 2014 serta 2019, yaitu PDI-P dengan 13 provinsi serta Golkar dengan lima provinsi.

Data hasil perolehan pernyataan pada dua Pileg terakhir menunjukkan beberapa fakta menarik. Terdapat parpol pendatang baru yang mana mencatatkan dirinya sebagai penguasa suatu provinsi, ada pula partai yang mana hilang dari daftar, lalu berbagai fakta dengan latar belakang yang dimaksud digunakan menarik.

  • PDIP menguasai lebih banyak lanjut dari separuh atau mencapai 18 provinsi pada Pileg 2019. Salah satu faktor keberhasilan PDIP mendapat dukungan sebagai partai yang tersebut hal tersebut kembalimembawaJoko Widodo (Jokowi) sebagai calon yang tersebut dimaksud diusung. Pada Pileg2014, PDIPhanya mampu menguasai 13 provinsi yang mana menunjukkanadanya kenaikan pada periode selanjutnya. Selain itu, PDIP juga akan membawa calon baru, yaitu Ganjar Pranowo, dalam Pilpres 2024 nanti yang mana diperkirakan dapat meningkatkan suara PDIP dalam provinsi tertentu.
  • Partai NasDem menunjukkan kepiawaiannya dalam Pileg 2019 lalu. Partai ini mampu merebut 4 provinsi yang dimaksud mempunyai karakteristik provinsi kawasan Indonesia Timur. Keberhasilan NasDem menjadikannya setara dengan partai yang dimaksud mana juga pengusung calon presiden kala itu, Gerindra. Sebelumnya,NasDem cuma mampu menguasai 1 provinsi pada Pileg 2014, bertambahnya menjadi 4provinsi memacu semakin kuatnya kepastian kursi NasDem. Pada Pileg 2024 nanti, terdapat kemungkinan NasDem semakin kuat kemudian menguasai berbagai provinsi, Hal ini disebabkan oleh partai NasDem yang mana sudah pernah terjadi membawa nama dalam Pileg 2024 nanti. NasDem mengusung Anies Baswedan maju ke kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024 nanti. Biasanya, partai yang digunakan mengusung capres dapat meningkatkan perolehan suaranya seiring peningkatan nama partai.
  • Gerindra sebagai pengusung Prabowo juga belaka sekali mampu memperoleh 4 provinsi dalam kontestasi kebijakan pemerintah 2019 lalu. Di sisi lain, Gerindra berhasil memenangkan provinsi dari provinsi dengan total keseluruhan kata-kata terbanyak yaitu Jawa Barat. Gerindra berhasil memperoleh 4,2 jt pendapat atau setara dengan 18% dari total pengumuman provinsi ini. Layaknya NasDem, Gerindra mengalami peningkatan signifikan dari periode sebelumnya yang dimaksud digunakan semata-mata berhasil memperoleh pengumuman di tempat dalam 1 provinsi. Sebagai catatan, Gerindra kembali mengusung capres dalam Pilpres kali ini yaitu Prabowo Subianto. Hal ini diperkirakan dapat menyokong pernyataan Gerindra tambahan besar.
  • Golkar menjadi partai dengan kemenangan provinsi terbanyak ke-2 dalam Pileg 2019 lalu dengan menguasai 8 provinsi. Kendati demikian, jumlah total agregat ini mengalami penurunan jumlah total keseluruhan provinsi yang mana dimenangkan pada periode 2014 sebanyak 13 provinsi. Sebagai catatan, Golkar pada Pileg 2019 merupakan koalisi dari Jokowi.
  • Demokrat kembali mencatatkan kemenangan pada tempat 1 provinsi pada Pileg 2019 lalu, meskipun tercatat ada perubahan provinsi. Periode 2014, Demokrat mendapat dukungan besar di area dalam Papua namun harus diambil alih NasDem yang mana dimaksud lebih tinggi tinggi penting mendapatkan kata-kata dari Indonesia Timur. Namun, Demokrat mampu menggantikan dukungan dari provinsi Aceh yang digunakan direbutnya dari Gerindra.
  • Terdapat pula partai yang hal itu tak lagi mampu memenangkan salah satu provinsi dalam Pileg 2019 lalu. Provinsi Sulawesi Tenggara pada Pileg 2014 mampu dikuasai PAN, namun pada Pileg 2019 menunjukkan pergantian pemegang kantong kata-kata menjadi Golkar. Hal ini menjadikan PAN tidaklah ada menguasai satu provinsi mirip sekali pada Pileg 2019 lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *