Home / Ekobis / 2023 Sudah Berlalu, Ini Deretan 10 Saham Terboncosnya

2023 Sudah Berlalu, Ini Deretan 10 Saham Terboncosnya

2023 Sudah Berlalu, Ini Deretan 10 Saham Terboncosnya

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menorehkan kinerja yang digunakan cukup baik di tempat dalam tahun 2023. Bahkan, kinerja IHSG juga tambahan baik dari tahun 2022.

IHSG tercatat melonjak 6,16% dalam 7.272,797 sepanjang 2023. Penguatan ini tentunya lebih tinggi besar tinggi dari pencapaian 2022 sebesar 4,09%.

Bahkan di tempat tempat kawasan Asia-Pasifik, IHSG menjadi yang mana dimaksud terbaik kedua pada tempat ASEAN, pada mana yang mana terbaik pertama pada dalam ASEAN yakni bursa saham Vietnam yang digunakan melesat hingga 12,2%.

Sedangkan dalam Asia-Pasifik, IHSG menduduki posisi ketujuh atau posisi terakhir dari deretan bursa saham utama Asia-Pasifik yang digunakan digunakan menghijau. Tetapi, kinerja IHSG masih lebih tinggi besar baik dari beberapa bursa utama Asia-Pasifik seperti Shanghai Composite China serta Hang Seng Hong Kong.

Meski kinerja IHSG membaik dalam tempat 2023, tetapi nyatanya ada beberapa saham yang dimaksud hal tersebut koreksinya lumayan dalam. Setidaknya ada 10 saham yang dimaksud terkoreksi lebih tinggi besar dari 60%. Bahkan, ada saham yang mana koreksinya sudah tambahan dari 70%.

Berikut daftar saham yang dimaksud menjadi top losers pada 2023.

Emiten produsen kendaraan listrik bermerek ‘Selis’ yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menjadi saham dengan kinerja yang mana terburuk di area dalam 2023, dalam mana saham SLIS ambles hingga 73,31% sepanjang tahun 2023.

Era kendaraan listrik yang dimaksud dimaksud sudah dimulai pada tahun ini nyatanya tiada dapat menggairahkan saham SLIS. Hal ini lantaran pelanggan sepeda motor listrik tampaknya belum mencapai target yang mana diharapkan.

Corporate Secretary Gaya Abadi Sempurna, Pricilla Jane Halim mengatakan pemasaran motor listrik belum mencapai target. Hal ini lantaran adanya beberapa project lain yang digunakan yang sedang disiapkan perusahaan, yang dimaksud digunakan berfokus pada B2B kemudian juga B2G.

“Tentu belum mencapai target, hal ini dikarenakan, ada beberapa project lain yang tersebut yang sudah pernah lama disiapkan selis sebelumnya, yang dimaksud dimaksud fokus pada B2B kemudian B2G” ungkap Pricilla.

Perusahaan menargetkan pemasaran motor listrik diperkirakan 1000 unit per bulan. Akan tetapi, pada Desember 2023 ini pelanggan motor listrik SLIS baru mencapai lebih banyak besar dari 200 unit.

Pricilla menjelaskan jualan motor listrik membutuhkan waktu yang dimaksud digunakan tidak ada ada sebentar. Perlunya peningkatan sosialisasi mengenai kendaraan listrik kepada masyarakat. Baik dari agen tunggal pemegang merek (ATPM), dealer, maupun pemerintah.

“Membutuhkan waktu yang digunakan dimaksud tiada sedikit dalam memperkenalkan kendaraan listrik dalam masyarakat. Atas hal ini, sebagai atpm, kami sudah menginformasikan detail barang baik dari penyelenggaraan hingga terkait baterai” ujar Pricilla.

Selain saham SLIS, beberapa saham IPO 2022 juga masuk ke dalam saham terboncos 2023. Adapun saham-saham hal itu yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), kemudian PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS).

Ketiga saham itu memang sempat mengalami kejayaannya beberapa hari setelah IPO. Bahkan dalam tempat akhir 2022, masih terlihat ketiga saham yang disebut masih melesat.

Namun memasuki 2023, nasib ketiganya pun cenderung kurang menggembirakan. Bahkan, saham BSBK sempat mendekam cukup lama di area dalam level Rp 50 per saham atau level gocap selama sembilan bulan.

Hal yang dimaksud digunakan mirip juga terjadi di dalam area saham COAL, dalam mana penurunan ke bawah level psikologis Rp 100 per saham sudah mulai terlihat sejak Juni lalu. Kemudian pada Agustus lalu, saham COAL pun juga sudah berada pada kisaran level Rp 50 per saham, walau nasibnya lebih tinggi besar baik dari BSBK.

Meski begitu, kesepuluh saham yang tersebut tiada menjadi penggerak IHSG, sehingga koreksinya semata-mata mempengaruhi sedikit pergerakan IHSG dalam 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

redaksi17.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk-produk jurnalistik berbentuk pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidaklah bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau mengedarkan produk-produk atau sektor pengerjaan ekonomi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami bukan bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang dimaksud dimaksud timbul dari keputusan tersebut.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *