Home / Daerah / 2024 Neraca Perdagangan DIY Surplus US$ 33,50 Juta

2024 Neraca Perdagangan DIY Surplus US$ 33,50 Juta

Yogyakarta (02/12/2024) REDAKSI17.COM – Neraca perdagangan DIY pada Oktober 2024 mengalami surplus sebesar US$ 33,50 juta. Ekspor juga mengalami kenaikan yaitu US$ 48,81 juta, sedangkan impor mengalami penurunan.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan nilai tersebut mengalami kenaikan secara bulanan sebesar 5,70%. Secara tahunan naik sebesar 24,99%. Tujuan negara ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$ 25,21 juta, disusul Jerman sebesar US$ 3,75 juta dan Australia sebesar US$ 3,09 juta.

“Tiga besar komoditas utama ekspor dari DIY Oktober 2024 meliputi pakaian jadi bukan rajutan mencapai US$ 17,17 juta. Barang-barang dari kulit US$ 6,97 juta dan perabot, penerangan rumah US$ 5,57 juta,” jelas Herum pada saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (02/12) di Kantor Statistik DIY, Bantul.

Sementara itu, Herum menjelaskan, nilai impor DIY pada Oktober 2024 mengalami penurunan dibanding September 2024 sebesar 9,19 % mencapai US$ 15,31 juta. Pada periode Januari – Oktober 2024, tiga negara pemasok terbesar adalah Tiongkok dengan kontribusi 41,87 persen; Hongkong sebesar 17,37 persen; dan Amerika Serikat sebesar 12,41 persen.

“Menurut komoditasnya, share golongan barang terbesar yang diimpor pada Oktober 2024 adalah kain rajutan 20,64%, filamen buatan 12,74% dan kain tenunan khusus 9,21%,” ujar Herum.

Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY tahun 2024 mencapai 81,62, meningkat 0,53 poin atau 0,65% dibandingkan tahun sebelumnya 81,09%. Selama 2020–2024, IPM DIY secara rata-rata meningkat sebesar 0,52 % per tahun.

Pertumbuhan ini menurut Herum didukung oleh peningkatan seluruh dimensi pembentuk IPM, terutama standar hidup layak. Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat sebesar 2,93%.

“Rata-rata pengeluaran riil per kapita masyarakat DIY mengalami kenaikan sebanyak 437 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret 2024,” ungkap Herum.

Dimensi umur panjang dan hidup sehat, yang diukur dengan Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), menunjukkan bahwa kualitas kesehatan mengalami peningkatan. Bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 75,36 tahun meningkat 0,18 tahun dibanding mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data UHH berasal dari hasil SP2020 Lanjutan (Long Form SP2020).

Pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas di DIY tahun 2024 mengalami peningkatan. HLS meningkat sebanyak 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya dan RLS meningkat sebesar 0,09 tahun. Data HLS dan RLS bersumber dari hasil Susenas Maret 2024.

Meskipun IPM tumbuh, namun BPS DIY mencatat pada November 2024 DIY mengalami inflasi 0,25% secara month-to-month/mtm. Sementara secara year-on-year terjadi inflasi 1,14%, dan secara year-to-date terjadi inflasi sebesar 0,82%. Herum mengatakan, selama 11 bulan DIY mengalami inflasi sebanyak 6 kali dan deflasi sebanyak 5 kali.

Pada November 2024 inflasi secara bulanan tertinggi disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,55% dan memberikan andil 0,16%. Andil komoditas pendorong inflasi November 2024 secara bulanan pertama adalah bawang merah dengan andil 0,07%, tomat andil 0,06%, emas perhiasan andil 0,04%, minyak goreng andil 0,03%, dan daging ayam ras andil 0,02%. Sementara komoditas penghambat pertama adalah cabai rawit deflasi dengan andil 0,03%, sawi hijau, kentang, kangkung, dan wortel masing-masing berikan andil deflasi 0,01%.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *