Jakarta, REDAKSI17.COM – Ada tiga hal yang mana digunakan berbeda dalam debat capres ketiga pada Minggu malam (7/1/2024) antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, juga Ganjar Pranowo. KPU sepertinya mengubah format debat capres merespons keramaian yang menyusul debat cawapres yang tersebut lalu.
Debat cawapres antara Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, kemudian Mahfud MD memicu perdebatan sengit di dalam dalam warga perihal beberapa aturan dan juga juga format debat. Perdebatan perihal mikrofon, singkatan, kemudian podium pun meramaikan media sosial.
Perubahan pertama adalah kewajiban bagi para peserta debat untuk melontarkan pertanyaan yang jelas, terutama jika menggunakan singkatan. Capres yang mana dimaksud menggunakan singkatan saat bertanya ke capres lain, harus memaparkan kepanjangan dari singkatan tersebut.
Pada debat cawapres, Gibran dua kali melontarkan pertanyaan singkat tanpa memberikan konteks kepada lawan debatnya. Pertama, Gibran meminta pendapat Mahfud MD tentang carbon capture and storage. Kedua, Gibran meminta pendapat Muhaimin soal “SGIE” tanpa menjelaskan kepanjangannya.
Perubahan kedua adalah pemanfaatan podium untuk para peserta debat. Pada dua debat sebelumnya, para peserta debat capres cawapres 2024 dibiarkan bebas untuk bergerak dalam seluruh panggung. Di debat ketiga, penyelenggara menyediakan podium untuk setiap capres, yang mana dimaksud dilengkapi dengan sebuah mikrofon.
Mikrofon di area dalam podium ini adalah bagian dari perubahan ketiga dalam format debat KPU.
Dalam debat ketiga, semata-mata ada dua mikrofon yang tersebut hal itu tersedia untuk para capres. Mikrofon pertama terpasang dalam podium, sedangkan mikrofon kedua adalah jenis mikrofon genggam yang dimaksud digunakan mampu semata menjadi alternatif.
Penggunaan tiga jenis mikrofon dalam debat cawapres 2024 dipermasalahkan oleh mantan Menteri Komunikasi serta Informatika Roy Suryo. Roy Suryo mengunggah cuitan dalam sosial media Twitter dengan akun @KRMTRoysuryo1.
Dia melontarkan kecurigaan dengan menyebut Gibran dibantu oleh seseorang saat debat berlangsung akibat 3 mikrofon yang tersebut digunakan disinyalir salah satunya mengirimkan ‘contekan’.
“Kemarin sdh saya duga, untuk menghindari cheating, Sebaiknya next KPU ADIL. Kenapa si No 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) MIC sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set ? Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang tersebut hal itu mampu feeding ke telinganya ? Mengapa 2 Calon yang tersebut yang lain beda?,” cuitnya, dikutip Senin (25/12/2023).
Tudingan Roy Suryo sudah dibantah oleh KPU kemudian juga stasiun televisi penyelenggara debat. Stasiun TV penyelenggara menyebut ketiga cawapres memang mengenakan 3 mikrofon. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi jika ada salah satu mikrofon yang tidaklah menyala.
“Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah lama terjadi menjadi standar yang tersebut dimaksud makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung,” jelasnya.
Adapun, 3 lapis mikrofon yang tersebut hal itu dimaksud, antara lain: pertama, mikrofon skin tone countryman yang dimaksud mana menempel pada pipi melalui cantolan telinga juga kabelnya melingkar pada belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang mana dipasang dalam area celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
Kedua, clip-on bodypack yang dimaksud menempel di area tempat baju, juga dengan transmitter bodypack yang dimaksud dipasang pada celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta. Ketiga, mikrofon tangan WHM (wireless handheld microphone) diletakkan pada dalam tiap podium peserta.





