Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memohon tukang jualan yang digunakan tengah berjualan offline dalam pusat perbelanjaan atau pusat belanja untuk mulai berjualan secara daring. Ia menilai bahwa perpindahan jualan dari offline menuju digital merupakan keniscayaan yang tersebut mana akan datang dilakukan.
“Toko selain dia punya offline, dia juga harus mulai belajar marketing digital atau online. Karena toko itu ada toko yang digunakan yang disebut seperti ini, ada toko melalui handphone ini. Nah ini nanti dilatih sehingga dua-duanya dapat berjalan dengan baik, UMKM berkembang, tokonya ramai, tapi online juga ramai,” katanya dalam tempat ITC Cempaka Mas, Selasa (10/10/23).
Lebih lanjut, Zulhas memohonkan bahwa tak boleh jika nantinya belaka sekali toko online yang dimaksud digunakan ramai, sedangkan toko offline justru tutup. Sebaliknya, harusnya UMKM dapat sekadar berkembang sehingga toko ramai, begitu pun di dalam area sisi online juga ramai sehingga perekonomian terus tumbuh.
 Foto: Pedagang menawarkan hasil daganganya secara daring melalui siaran langsung pada Pasar Tanah Abang, Blok B, Jakarta, Rabu (13/9/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Pedagang menawarkan hasil daganganya secara daring melalui siaran langsung di tempat dalam Pasar Tanah Abang, Blok B, Jakarta, Rabu (13/9/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
“Yang pemerintah lakukan, online-online yabg ngobral-ngobral itu kita atur. Masa di dalam tempat pada lokasi ini modalnya sama-sama Rp 100 ribu, dia jualnya Rp 20 ribu di tempat tempat di area lokasi ini Rp 100, meninggal dong disini, Orang ngga belanja kemari kan, ini diatur,” sebut Zulhas.
Sementara itu Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag Septo Soepriyatno menyebut bahwa Pembinaan tukang jualan online itu tidaklah cuma Kemendag, tapi ada juga Kominfo lalu juga Kemenkop UMKM, jadi kita akan melatih para penjual biar terbiasa berjualan secara online.
“Pelatihan sudah dilaksanakan sejak BBI 2020, targetnya ada 40 Juta on boarding sampai 2024, tahun ini ada sekitar 25 jt yang mana dimaksud dilatih. Jenis pelatihan Ada persoalan foto produk, membranding produk, serta peningkatan kualitas produk-produk seperti kemasan serta packaging,” ujar Septo.
