Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemerintah tengah menyiapkan pelaksanaan program makan siang gratis yang dimaksud digagas calon presiden lalu calon perwakilan presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Eksekusi program ini rencananya akan dilaksanakan mulai tahun 2025 kemudian juga dibagi menjadi beberapa tahapan baik dari sisi penerima maupun daerah.
Berikut ini merupakan tahapan, penerima lalu menu yang mana digunakan akan dibagikan dalam program makan siang gratis:
1. Tahapan
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan tahap awal program ini akan menyasar pada balita serta ibu hamil pada beberapa wilayah. Selanjutnya program hal yang akan diperluas kepada siswa-siswi SMP, serta daerah yang dimaksud hal itu masih mempunyai hitungan stunting tinggi.
“Sesudah ini sanggup dilaksanakan tahun depan sesuai dengan tahapan-tahapan yang tersebut dimaksud tadi saya sampaikan,” kata Airlangga, dikutip Rabu (28/2/2024). Airlangga menuturkan pemerintah juga sudah menetapkan bahwa anggaran untuk program ini adalah Rp 15.000/anak.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, program makan siang gratis akan didesain untuk tiga skenario. Tiga skenario itu adalah makan siang khusus anak sekolah, lalu makan siang gratis untuk ibu hamil, kemudian juga ketiga makan siang gratis untuk balita.
“Jadi ini sedang ada tiga skenario lagi dihitung nih,” kata Amalia.
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan program makan siang gratis pada tahap awal akan dalam menyasar daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) serta daerah miskin. Menurut dia, secara bertahap program ini akan diperluas kepada penerima yang digunakan mana tambahan banyak lalu juga daerah lainnya. Dia menargetkan program baru sanggup jadi dilaksanakan 100% pada 2029.
2. Penerima
Airlangga mengungkapkan data penerima diambil dari program sebelumnya di dalam area Kementerian Kesehatan. Data yang dimaksud mencakup jumlah agregat total ibu hamil hingga balita.
“Ibu hamil itu sudah ada programnya sekarang di tempat area Kementerian Kesehatan serta Juga balita ada 22,3 jt jiwa,” kata Airlangga.
Selain itu Kementerian Kesehatan juga sudah miliki data anak SD yang dapat diberikan bantuan, yaitu sebanyak 7,7 jt dari program sebelumnya. Begitu juga anak madrasah hingga SMA yang mana digunakan mencapai 12,5 juta.
3. Menu
Anggota Dewan Pakar TKN Drajad Wibowo mengatakan sampai saat ini sebenarnya menu makan siang gratis belum dibahas secara rinci. Meski demikian, Drajad merekomendasikan agar pemerintah pusat belaka bertugas menyediakan anggaran. Sementara, urusan pelaksanaan di area tempat lapangan hingga penentuan menu diserahkan ke masing-masing daerah.
Dia mengilustrasikan pemerintah pusat bertugas mentransfer anggaran makan siang gratis ini kepada pemerintah kabupaten juga pemerintah kota. Selanjutnya, kata Drajad, pemerintah daerah inilah yang mana mana akan berkomunikasi dengan tiap sekolah mengenai menu makanan. Pihak sekolah, kata dia, harus menentukan sendiri menu makanan untuk siswanya.
“Saya pribadi tambahan lanjut senang negara mengirimkan dana, entah ke pemerintah kabupaten atau pemerintah kota. Nanti merek yang tersebut mana akan mengatur dengan sekolah, sekolahnya yang mana mengatur menu, tapi nanti ada standarisasi menu,” tutur dia.
4. Anggaran
Tim Pakar Prabowo lalu Gibran mengkalkulasi biaya program prioritas makan siang gratis bagi anak sekolah, balita serta wanita hamil, untuk tahun pertama. Nilainya mencapai Rp 100 triliun – Rp 120 triliun.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan berdasarkan simulasi lalu perencanaan yang digunakan dikerjakan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun.
“Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100‐ Rp 120 triliun rupiah pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran,” kata Budiman.
Menurut Budiman, program ini tidaklah cuma sekali melalui pendekatan pembelanjaan hilir (langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber materi pangannya) lalu mengandalkan APBN saja, agar program ini tambahan besar berdampak secara pertumbuhan juga juga kemandirian perekonomian nasional.
Sebagai gambaran dengan mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 jt ton beras per tahun, 1,2 jt ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 jt ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur juga buah‐buahan, hingga kebutuhan 4 jt kiloliter susu sapi segar per tahun.
“Karena itu, Prabowo‐Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di tempat area sektor industri pangan nasional. Pembelanjaan hulu, pengolahan lanjutan komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep Collaborative Farming yang tersebut digunakan melibatkan industri pangan nasional akan mewarnai implementasi program ini,” paparnya.
Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi lalu komponen pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang lalu minum susu gratis. Diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa jadi sekadar melibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini.