Home / Ekobis / 5 Isu Bursa RI: Kabar Presiden Iran dan Prajogo Jadi Penggerak IHSG

5 Isu Bursa RI: Kabar Presiden Iran dan Prajogo Jadi Penggerak IHSG

5 Isu Bursa RI: Kabar Presiden Iran lalu Prajogo Jadi Penggerak IHSG

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (20/5/2024) kemarin, setelah sempat bergerak di dalam area zona hijau pada perdagangan sesi I kemarin.

IHSG melemah 0,69% ke posisi 7.266,69. IHSG pun terkoreksi kembali ke level psikologis 7.200, setelah beberapa hari terakhir bertahan pada tempat level psikologis 7.300.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai Rp 14 triliun dengan volume transaksi mencapai 18 miliar lembar saham kemudian sudah ditransaksikan sebanyak 1,3 jt kali. Sebanyak 266 saham menguat, 290 saham melemah, serta 227 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG di tempat dalam akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,66%.

Adapun berikut berita-berita terkait IHSG kemarin.

1. Saham Perbankan Jadi Penyebab IHSG Balik Arah Ke Zona Merah

Setelah beberapa hari terakhir melesat cukup tinggi, IHSG harus terpaksa berakhir pada zona merah kemarin. Saham-saham perbankan raksasa yang hal tersebut sebelumnya sempat bangkit juga menjadi penopang IHSG, pada perdagangan kemarin kembali merana lalu menjadi pemberat IHSG.

Adapun saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar yakni mencapai 22,7 indeks poin. Selain BMRI, ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 18,9 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 11,7 indeks poin, juga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 7,1 indeks poin.

Selain saham perbankan raksasa, ada satu saham sektor lainnya yang dimaksud juga menjadi pemberat IHSG kemarin, yakni saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 9,1 indeks poin.

Berikut saham-saham yang digunakan mana menjadi penekan IHSG kemarin.

Koreksinya saham perbankan raksasa juga terjadi sebab penanam modal asing tercatat masih melepas saham-saham perbankan raksasa, walau sejatinya asing kemarin sudah mulai mencatatkan aksi beli bersih (net buy).

2. Asing Sudah Mulai Borong Saham, Ini Daftarnya.

Pada perdagangan kemarin, penanam modal asing tercatat sudah mulai melakukan aksi beli bersih (net sell), meskipun hal ini terjadi belaka di tempat area pasar tunai kemudian negosiasi.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 301,75 miliar dalam pasar tunai kemudian negosiasi. Namun di area dalam pasar reguler, asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 75,63 miliar, sehingga jika ditotal, maka asing mencatatkan net buy sebanyak Rp 226,12 miliar.

Adapun beberapa saham yang dimaksud diborong asing yakni saham petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar Rp 132,8 miliar. Kemudian saham pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp 124 miliar.

Asing juga sudah mulai memborong saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp 108,6 miliar.

Berikut saham-saham yang mana dimaksud diborong asing kemarin.

3. Harga Nikel Meroket, Sahamnya di tempat dalam Indonesia Terbang

Mayoritas saham pertambangan nikel di tempat area Indonesia terpantau cerah bergairah pada perdagangan Senin kemarin, di tengah melesatnya nilai tukar nikel global hingga menyentuh posisi tertingginya sejak awal tahun ini.

Terpantau tujuh saham pertambangan nikel dalam Indonesia melesat tambahan lanjut dari 1%, bahkan hingga lebih tinggi besar dari 7%. Saham INCO menjadi yang mana digunakan paling kencang penguatannya dalam area akhir perdagangan kemarin yakni mencapai 7,52% ke posisi Rp 5.150/unit.

Sedangkan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) menjadi yang dimaksud dimaksud paling minor penguatannya pada akhir perdagangan kemarin, yakni melesat1,08% menjadi Rp 1.410/unit.

Saham pertambangan nikel dalam Indonesia tengah bergairah setelah nilai nikel dunia melonjak ke level tertinggi dalam hampir sembilan bulan setelah kerusuhan kebijakan pemerintah pada Kaledonia Baru mengganggu produksi nikel di dalam tempat wilayah luar negeri Perancis yang tersebut mempunyai cadangan mineral terbesar pada dalam dunia itu.

Melansir The Financial Times, kontrak berjangka untuk nikel, yang digunakan merupakan elemen penting dalam sel kendaraan listrik lalu pembuatan baja, melonjak hampir 7% di dalam area London Metal Exchange (LME) menjadi US$ 21,150 per ton, sebelum turun kembali juga juga diperdagangkan 5% tambahan besar tinggi.

Lonjakan nilai tukar pada Jumat pekan lalu bertepatan dengan dikeluarkannya laporan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) yang hal tersebut memperkirakan tingginya permintaan nikel lalu mineral lainnya di tempat tempat dunia.

Kenaikan nilai tukar nikel ini terjadi setelah mengecam pro-kemerdekaan pada Kaledonia Baru, sekelompok pulau antara Fiji lalu Australia, menyebabkan sedikitnya empat orang tewas. Presiden Perancis Emmanuel

Macron sudah pernah mengumumkan keadaan darurat pada area wilayah tersebut, yang digunakan menghasilkan sekitar 6% produksi nikel global.

Harga nikel sudah turun sekitar 32% dari sekitar US$ 31.000 pada awal tahun 2023 dikarenakan Indonesia, produsen terbesar, mengalami peningkatan pasokan serta melemahnya permintaan sebab transaksi jual beli kendaraan listrik yang dimaksud digunakan tambahan lemah dari perkiraan.

4. Harga Minyak Sempat Naik Respons Kecelakaan Presiden Iran, Sahamnya dalam dalam Indonesia Terbang

Saham pertambangan minyak pada Indonesia juga bergairah pada perdagangan kemarin, pada tempat tengah sempat naiknya nilai tukar jual minyak mentah global akibat pasar merespons dari kecelakaan helikopter yang tersebut melibatkan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Terpantau tujuh saham minyak RI melesat lebih banyak lanjut dari 1% juga bahkan lebih lanjut besar dari 8%. Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menjadi yang mana paling kencang penguatan pada akhir perdagangan kemarin yakni mencapai 8,11% ke posisi Rp 160/saham.

Sedangkan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menjadi yang mana dimaksud paling minor penguatannya kemarin, yakni melonjak 1,9% menjadi Rp 1.610/saham.

Harga minyak mentah dunia pada perdagangan pagi kemarin sempat naik, merespons merespons dari kecelakaan helikopter yang digunakan melibatkan Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Harga minyak Brent sempat menyentuh US$ 84,24 per barel, sedangkan nilai tukar minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat menyentuh US$ 80,21 per barel.

Namun pada penutupan perdagangan kemarin, biaya jual minyak kembali melandai. Brent ditutup melemah 0,29% ke posisi US$ 83,68 per barel, sedangkan WTI cenderung stagnan di tempat dalam biaya US$ 78,85 per barel.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu sore waktu setempat. Tak semata-mata Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian serta para delegasi yang tersebut hal itu berada pada dalam dalamnya juga tewas.

Di antara dia yang dimaksud dimaksud berada pada tempat dalam pesawat terdapat tiga awak kapal lain. Ada pula gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, individu imam, kepala keamanan Raisi, serta seseorang pengawal, menurut outlet media Sepah yang dimaksud dimaksud dikelola IRGC.

Perlu diketahui, helikopter yang digunakan dinaiki Raisi jatuh pada area pegunungan dalam perbatasan Iran kemudian juga Azerbaijan. Ini berada 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil.

Di sisi lain, tangkapan layar dari video yang digunakan hal tersebut dirilis Kantor Berita Mehr melalui Telegram. Ini menunjukkan tim penyelamat tiba pada lokasi jatuhnya helikopter pada tempat Iran pada 19 Mei.

Kantor Berita Mehr melalui Telegram menyebut terdapat awan yang dimaksud yang menggantung rendah kemudian suhu lebih lanjut lanjut dingin dari rata-rata di dalam tempat wilayah barat laut Iran. Ini terjadi kala helikopter yang dimaksud hal itu membawa Raisi serta delapan orang lainnya jatuh pada Minggu lalu.

Meskipun sulit untuk mendapatkan data cuaca yang mana dapat diandalkan di area tempat wilayah dataran tinggi dalam negara tersebut, Tabriz, kota besar yang mana digunakan paling dekat dengan lokasi kecelakaan lalu tujuan helikopter, menunjukkan suhu pada area bawah rata-rata yaitu 9,2 derajat Celsius (48 derajat Fahrenheit) sekitar waktu kecelakaan.

5. Terindikasi Adanya Pidana, Saham Indofarma Malah Terbang

Saham emiten farmasi PT Indofarma Tbk (INAF) ditutup terbang pada perdagangan Senin kemarin, meskipun ada temuan penyimpangan yang mana yang berindikasi aktivitas pidana pada perseroan lalu anak Perusahaan serta berpotensi merugikan negara hingga ratusan miliar.

Saham INAF ditutup melonjak 8,94% ke posisi Rp 268/saham. Dalam sepekan terakhir, saham INAF diketahui sudah melesat hingga 52,27%.

Saham INAF melesat meskipun ada temuan penyimpangan yang digunakan dimaksud berindikasi aksi pidana pada perseroan kemudian juga anak Perusahaan serta berpotensi merugikan negara hingga ratusan miliar.

Indikasi kerugian negara pada PT Indofarma dan juga juga anak perusahaan diperkirakan sebesar Rp371,8 miliar.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigatif atas Pengelolaan Keuangan PT Indofarma Tbk. kemudian anak perusahaan yang dimaksud disebut diserahkan Wakil Ketua BPK, Hendra Susanto kepada Jaksa Agung, ST Burhanuddin pada Kejaksaan Agung RI, Senin (20/5/2024)Turut hadir Anggota VII BPK selaku Pimpinan Pemeriksaan Keuangan VII, Slamet Edy Purnomo.

Pemeriksaan ini merupakan inisiatif BPK yang tersebut mana berasal dari pengembangan hasil pemeriksaan Kepatuhan atas Pengelolaan Pendapatan, Beban, kemudian Kegiatan Investasi Tahun 2020 s.d Semester I Tahun 2023 pada PT Indofarma Tbk, Anak Perusahaan kemudian juga Instansi Terkait.

“Besar harapan kami Kejaksaan Agung dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan yang disebut untuk proses hukum,” jelas Hendra Susanto.

Selain penyerahan hasil pemeriksaan investigatif pada atas, BPK juga sudah pernah menyerahkan kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 5 Maret 2024 terdiri dari Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Negara (LHP PKN) atas Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kepada PT Linkadata Citra Mandiri Tahun 2016 – 2019.

Berdasarkan hasil PKN tersebut, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi langkah pidana yang digunakan mana dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dalam perkara dimaksud yang tersebut mana mengakibatkan kerugian negara pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp120.146.889.195,00.

Dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemeriksaan Investigatif, Penghitungan Kerugian Negara/Daerah, kemudian Pemberian Keterangan Ahli, disebutkan bahwa BPK melaksanakan Pemeriksaan Investigatif guna mengungkap adanya indikasi Kerugian Negara/ Daerah dan/atau Unsur Pidana dalam lingkup pengelolaan juga tanggung jawab negara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Sanggahan:Artikel ini adalah hasil jurnalistik terdiri dari pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini bukan bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau mengedarkan komoditas atau sektor perkembangan dunia usaha terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang tersebut hal tersebut timbul dari keputusan tersebut.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *