Home / Ekobis / 5 Kerajinan Tangan Khas Sulawesi Selatan Cocok Jadi Souvenir, Dari Boneka Kayu Sampai Kain Kafan

5 Kerajinan Tangan Khas Sulawesi Selatan Cocok Jadi Souvenir, Dari Boneka Kayu Sampai Kain Kafan

5 Kerajinan Tangan Khas Sulawesi Selatan Cocok Jadi Souvenir, Dari Boneka Kayu Sampai Kain Kafan
REDAKSI17.COM – Jalan-jalan ke Sulawesi Selatan tentu tiada lengkap tanpa bawa pulang kenang-kenangan, bukan? Apalagi kota ini dikenal dengan sebagai surganya wisata.

Sulawesi Selatan juga merupakan daerah dengan kerajinan tangan yang tersebut kreatif, estetik, dan juga keunikannya tiada bisa jadi kamu dapatkan di area tempat lain.

Semakin menambah nilai plus, biasanya kerajinan tangan khas Sulawesi Selatan ini merupakan handmade atau buatan tangan dari pengrajin lokal di dalam pelosok desa.

Ini artinya, dengan membeli souvenir tersebut, kita juga memperkuat item dalam negeri yang cuma ada dalam Indonesia.

Nah, jika bingung cari cinderamata atau souvenir khas Sulawesi Selatan? Ini daftar rekomendasi souvenir unik, diskon juga cantik.

1. Boneka Kayu (Tau-tau)

Publik mungkin mengenal Toraja sebab wisata budaya juga alamnya saja. Tapi daerah ini juga terkenal dengan kehebatan seniman pahat juga ukir.

Detail ukiran Toraja dapat dilihat pada tau-tau atau boneka kayu. Seperti diketahui, tau-tau adalah salah satu unsur wajib dalam upacara pemakaman pada wilayah tersebut.

Tau-tau menjadi penanda strata sosial di tempat warga Toraja. Dalam bahasa setempat, tau berarti orang. Jadi, tau-tau kurang lebih lanjut berarti orang-orangan.

Pembuatan tau-tau berfungsi sebagai pengingat akan jasa orang yang mana sudah meninggal sehingga tidak ada dilupakan oleh anak cucunya kelak.

Tapi saat ini sudah banyak yang digunakan jual tau-tau versi mini, yang mana bisa jadi kamu bawa pulang untuk dijadikan souvenir. Harganya dibanderol Rp35 ribu sampai Rp500 ribu, tergantung tingkat kesulitannya.

Kamu bisa saja mendapatkannya di dalam Desa Ke’te Kesu’, Londa atau di area pasar tradisional.

2. Bosara Anyam

Bosara adalah tudung saji yang digunakan publik adat Bugis-Makassar pada acara pesta pernikahan, syukuran, maupun acara seremonial lainnya. Selain sebagai alat penutup makanan dari lalat serta debu, anyaman bosara juga menjadi aksesori meja makan.

Konon, alat ini dulunya cuma digunakan oleh bangsawan Bone. Seiring berjalannya waktu, kerajinan tangan itu sekarang ini digunakan semua kalangan bahkan dijadikan souvenir hingga dipesan dari luar negeri.

Harganya bervariasi. Mulai dari Rp30 ribu sampai Rp100 ribu per buah. Perempuan di tempat desa Wollangi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadikan kerajinan ini sebagai sumber pendapatan.

3. Kain Kafan

Jika selama ini kain kafan semata-mata digunakan membungkus jenazah, penduduk Jeneponto bisa jadi mengubahnya menjadi sesuatu yang tersebut menarik lalu dihargai mahal.

Kain kafan diubah menjadi berbagai jenis pakaian, seperti gaun malam, jaket, bomber, kemeja, hingga baju tradisional jika Sulsel yaitu baju bodo. Sebagian dikombinasikan dengan jenis kain lain seperti sutra.

Beberapa pecinta fesyen dari berbagai negara sekarang turut menyukai. Bahkan sudah laku hingga Norwegia serta Singapura.

Kain kafan Jeneponto atau jika di tempat daerah hal tersebut disebut kain tope, teksturnya memang berbeda dibandingkan kain umum. Kain ini lebih besar berongga oleh sebab itu tiap benang dalam jahitannya tidak ada dibuat rapat layaknya pakaian yang tersebut sering digunakan. Sehingga jika dipakai, pakaian akan terasa lebih tinggi sejuk.

Harganya pun bervariasi. Mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan.

4. Tas Daun Lontar

Tas daun lontar diproduksi di area Desa Tritiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba. Sangat cocok untuk dijadikan souvenir atau oleh-oleh.

Salah satu UMKM yang tersebut fokus memproduksi barang anyaman dari lontar ini bernama Rumah Kerajinan Atap Konjo. Selain tas, ada pula beragam karya lainnya, seperti tempat tisu kemudian vas bunga.

Produk ini bahkan sudah terjual hingga keluar negeri. Harganya bervariasi, mulai Rp80 ribu hingga Rp700 ribu.

Selain berkunjung langsung ke Bulukumba, kamu bisa saja mendapatkannya di area toko oleh-oleh.

5. Kapal Pinisi

Kapal Pinisi dapat kamu jadikan souvenir atau hadiah, loh! Saat ini sudah banyak dijual miniatur kapal yang dengan berbagai ukuran.

Harganya pun bervariasi. Mulai dari Rp140 ribu sampai jutaan. Kamu mampu mendapatkannya di dalam desa Ara, kabupaten Bulukumba atau toko oleh-oleh.

Miniatur kapal pinisi ini adalah replika dari kapal layar tradisional khas milik yang berasal dari suku Bugis. Kapal ini mempunyai dua tiang layar utama juga tujuh buah layar, yaitu tiga di tempat ujung depan, dua di tempat bagian depan, juga dua lagi di dalam bagian belakang kapal.

Tujuh helai layar memiliki makna kalau nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di area dunia. Karena latar sejarah itu, miniatur kapal pinisi ini dapat dipakai sebagai souvenir atau cinderamata, tak cuma Sulsel tapi juga Indonesia.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *