Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pengurus National Paralympic Committee(NPC) Kulon Progo melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait dengan persiapan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Tahun 2025 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul. Audiensi tersebut diterima oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo yang diwakili oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah (Asda 1) Kabupaten Kulon Progo Drs. Jazil Ambar Was’an di Ruang Rapat Menoreh Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (1/7).
Dalam kesempatan tersebut, Asda 1 Kabupaten Kulon Progo didampingi oleh Disdikpora, Dissos P3A, Bapperida, BKAD Kulon Progo. Pengurus NPC Kulon Progo yang terdiri dari Ketua Pertimbangan NPC Drs. H. M. Maryono, Anggota Dewan Pertimbangan NPC Marlan, Ketua NPC Nur Widiyanto, Bendahara NPC, dan rekan-rekan atlet NPC.
Ketua Pertimbangan NPC, Maryono menyampaikan persiapan-persiapan yang telah dilakukan untuk Peparda DIY Tahun 2025 yang akan dilakukan pada tanggal 23-30 Agustus 2025 di Gunungkidul Paperda tahun ini, kami akan mengirimkan 58 atlet dalam 10 cabang olahraga,” ungkap Maryono.
Dalam sambutannya Asda 1 menyampaikan rasa kagum dan bangga atas prestasi yang ditorehkan Qonitah Ikhtiar Syakuroh atlet para badminton asal Kulon Progo yang meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024 untuk Indonesia, berasal dari Kokap yang masuk Pegunungan Menoreh, Kulon Progo dengan akses jalan yang naik turun, tidak mengurangi semangat untuk berprestasi.
Dan bangga juga untuk atlit atlit yang akan berlaga diPEPARDA 2025 di kabupaten Gunung Kidul pada bulan agustus 2025 mendatang, Pemerintah Kulon Progo akan mendukung penuh langkah dari NPC Kulon Progo dalam ajang PEPARDA IV DIY 2025 mendatang sesuai dengan regulasi dan kebijakan yang ada, besar harapan bagi Kabuputen Kulon Progo, Qonita dan Rombongan NPC Kulon Progo dengan kekuatan 58 Atlit, 20 Pelatih dan 22 Official yang akan mengikuti 10 cabang bisa membawa prestasi yang baik bagi Kabupaten Kulon Progo khususnya dan masyarakat Kulon Progo Umumnya Ujar Jazil.
Sambutan dari Dikpora Kabupaten Kulon Progo Dian Putera Karana, S.Pd, M.Pd., Makna dari sebuah olah raga, atlit berprestasi tidak mungkin tumbuh langsung hebat sehari yang lalu, dua hari yang lalu, seminggu yang lalu bahkan satu bulan yang lalu, atlit hebat tidak lahir secara instant, tetapi melalui proses yang panjang sebagai contoh untuk menjadi megawati seperti sekarang ini, dia memerlukan waktu setidaknya selama 12 tahun untuk berproses.
Lanjut Dian, Berkaca pada sebuag analogi prestasi yang lua biasa tidak bisa di ukur dari besar kecilnya anggaran, sebagai gambaran, belum tentu anggaran yang besar prestasi yang dihasilkan akan menjadi luar biasa, prestasi lahir dari melalui proses yang panjang dan rutin seperti yang dilakukan qonita dan alwi.
Dikpora sangat mendukung langkah dari NPC Kulon Progo, Semangat teman-teman berkebutuhan khusus dalam menorah prestasi, kami sangat mendukung proses kehidupan yang adil, meskipun adil tidak harus sama, temen-temen diNPC Kulon Progo dengan segala keterbatasannya ingin menunjukan, bahwa mereka bisa berprestasi diberbagai even olah raga seperti yang event yang paling dekat di PEPARDA IV DIY 2025 yang akan diselenggarakan di kabupaten gunung kidul bulan Agustus mendatang, semoga perjuangan Qonita dan Alwi dalam ajang Peparda besuk mampu memberikan yang baik bagi Kulon Progo, Mereka bertanding dengan segala kemampuan yang dimiliki merupakan sesuatu yang luar biasa yang patut kita apresiasi bersama, karena mereka membawa nama baik Kulon Progo dan ketika Lagu Indonesia Raya dikumandangkan dalam penghargaan pemenang, semoga nama Kulon Progo ikut harum bersama perjuangan dari temen-temen NPC Kulon Progo Tegas Dian.
Dalam sesi wawancara, Qonitah Ikhtiar Syakuroh mengungkapkan rasa syukur atas pencapaiannya dan berharap prestasinya dapat menginspirasi rekan-rekan difabel lainnya untuk percaya diri dan bergabung dengan NPC.
“Saya senang jika pencapaian saya bisa memberi semangat untuk teman-teman yang awalnya minder, agar berani mengembangkan potensi,” ujar Qonitah.
“Meski tidak bisa ikut Peparda DIY 2025 karena masuk pelatnas, saya akan terus memberikan dukungan moral agar teman-teman bisa meraih hasil maksimal.”
Ajang Peparda IV DIY 2025 menjadi harapan besar bagi NPC Kulon Progo untuk kembali mencetak prestasi dan menunjukkan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menjadi juara.