Home / Nasional / 8 Update Israel-Gaza! Netanyahu Salah Sasaran, Pejabat Iran Tewas

8 Update Israel-Gaza! Netanyahu Salah Sasaran, Pejabat Iran Tewas

8 Update Israel-Gaza! Netanyahu Salah Sasaran, Pejabat Iran Tewas

Jakarta,REDAKSI17.COMĀ  – Situasi Timur Tengah masih memanas. Dalam update terbaru Selasa (4/6/2024) serangan Israel ke Rafah, Gaza masih terus terjadi di dalam tempat mana serangan lain juga dijalani ke Suriah serta menewaskan pejabat Iran

Fakta terbaru menyebut, Israel bahkan salah sasaran dikarenakan serangan menewaskan warga sendiri. Di sisi lain, kelompok militer dalam Timur Tengah yang digunakan dibantu Iran- musuh Israel seperti Hizbullah kemudian Houthi juga melancarkan serangan terbaru ke Israel.

Berikut lengkapnya:

Israel Bunuh Warganya Sendiri

Sementara itu, militer Israel mengatakan empat warganya yang tersebut digunakan diculik Hamas 7 Oktober sudah tewas. Tentara Israel (IDF) mengidentifikasi keempat pria itu sebagai Haim Perry, Yoram Metzger, Amiram Cooper, lalu Nadav Popplewell.

Sebelumnya semuanya sebelumnya terekam hidup-hidup dalam video yang tersebut yang disebut diunggah oleh Hamas. Namun serangan Israel ke Khan Younis menyebabkan itu terjadi.

“Kami memperkirakan keempat orang itu dibunuh bersama-sama dalam daerah Khan Younis beberapa bulan yang dimaksud mana lalu … pada saat pasukan beroperasi dalam tempat Khan Younis,” kata juru bicara militer Daniel Hagari dikutip Al-Jazeera.

“Kami memeriksa secara menyeluruh penyebab kematian merek serta memeriksa semua kemungkinan,” ujarnya.

Sebenarnya, bulan lalu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, merilis sebuah video yang tersebut digunakan mengumumkan kematian salah satu sandera, Popplewell. Mereka mengatakan bahwa warga negara Inggris-Israel hal itu meninggal akibat luka yang digunakan dimaksud dideritanya akibat serangan udara Israel.

Video hal itu dirilis dalam dalam tengah meningkatnya tekanan dalam negeri terhadap pemerintah Israel untuk menjamin pembebasan tawanan yang digunakan tersisa, yang digunakan diperkirakan berjumlah tambahan lanjut dari 120 orang. Di Tel Aviv, demo terjadi besar-besaran tiap akhir pekan, dalam tempat mana orang-orang memegang spanduk besar bertuliskan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden selamatkan merekan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Pejabat Militer Iran Tewas

Di sisi lain, pejabat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel dalam kota Aleppo, Suriah utara. Ia adalah penasehat satuan militer itu bernama Saeed Abyar.

“Dalam serangan rezim Zionis dalam Aleppo tadi malam, Saeed Abyar, salah satu penasihat IRGC di tempat tempat Suriah, menjadi martir,” kata kantor berita Iran, Tasnim.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang yang disebut memantau perang sebelumnya mengatakan serangan Israel memang menyebabkan 16 korban tewas. Israel disebut sudah pernah lama menggempur sebuah pabrik di area area Hayyan, di dalam area provinsi Aleppo barat, tempat di tempat tempat mana kelompok pro-Iran, termasuk pejuang Suriah juga juga asing bermarkas.

Israel sudah terjadi melakukan ratusan serangan terhadap tetangganya dalam area utara sejak pecahnya perang saudara pada tempat Suriah pada tahun 2011, terutama menargetkan posisi militer kemudian juga pejuang yang tersebut yang disebut didukung Iran termasuk dari kelompok Hizbullah Lebanon. Pada bulan April, serangan udara Israel meratakan konsulat Iran pada area Damaskus, menewaskan tujuh anggota IRGC termasuk dua jenderal.

Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan lebih besar banyak dari 300 rudal lalu drone ke Israel. Ini meningkatkan keresahan akan perang Timur Tengah yang tersebut dimaksud tambahan banyak luas.

AS Ancam Hamas?

AS memberi ‘ancaman’ ke Hamas. Hal ini terkait proposal gencatan senjata yang tersebut dibuat Biden.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kelompok Palestina harus menerima perjanjian gencatan senjata yang mana hal itu diajukan oleh Biden. Ia menambahkan bahwa rencana yang tersebut “hampir identik” dengan proposal yang digunakan dimaksud diterimanya beberapa minggu lalu.

“Dunia harus tahu, rakyat Palestina harus tahu bahwa satu-satunya hal yang digunakan menghalangi gencatan senjata saat ini adalah Hamas,” kata Miller kepada wartawan.

Pada hari Jumat, Netanyahu sempat mengatakan proposal AS akan “memungkinkan Israel untuk melanjutkan perang sampai semua tujuannya tercapai”. Ia sesumbar ini “termasuk penghancuran kemampuan militer juga pemerintahan Hamas”.

Isyaratanya ini dinilai analis menunjukkan bahwa rencana yang digunakan disebut bukan ada akan menghasilkan gencatan senjata yang digunakan dimaksud bertahan lama.

Terlebih lagi, Israel menolak proposal yang tersebut digunakan disetujui Hamas yang mana mana dirujuk oleh Miller.

Sementara itu dalam wawancara berbeda Miller mengarakan kesepakatan gencatan senjata Biden adalah “proposal Israel”. Ia mengatakan kesepakatan diajukan pemerintah Israel.

“Tentu saja, ini adalah proposal yang mana merek kembangkan melalui konsultasi dengan Amerika Serikat, Qatar, serta Mesir- tiga negara yang digunakan memainkan peran mediasi selama proses ini,” kata Miller.

“Tetapi ini pada akhirnya merupakan usulan Israel dalam kaitannya dengan pendiriannya. Itu sudah pernah diserahkan ke Hamas pada Kamis malam,” ujarnya lagi.

Houthi Tembak Rudal Balistik

Kelompok Houthi dalam tempat Yaman mengatakan merekan menembakkan rudal balistik ‘Palestina’ ke Israel

Kelompok yang digunakan disebut mengatakan merekan menggunakan rudal baru itu untuk pertama kalinya dalam serangan terhadap kota Eilat pada area Israel selatan, yang mana dalam bahasa Arab dikenal sebagai Umm al-Rashrash.

“Angkatan Bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi militer merek untuk membantu kemudian juga solidaritas dengan rakyat Palestina yang dimaksud digunakan tertindas sampai agresi berhenti juga pengepungan terhadap rakyat Palestina dalam Jalur Gaza dicabut,” kata kelompok Houthi dalam sebuah pernyataan dikutip Al-Jazeera.

Pada Senin pagi, militer Israel mengatakan pihaknya menjatuhkan rudal dalam Eilat. Tidak ada korban luka yang digunakan dimaksud dilaporkan.

Kelompok Houthi telah dilakukan terjadi meluncurkan puluhan rudal lalu juga drone terhadap Israel untuk mengupayakan warga Palestina di dalam area Gaza dalam beberapa bulan terakhir, namun sebagian besar berhasil dicegat.

Kelompok Yaman juga melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang digunakan hal itu terkait dengan Israel di area area Laut Merah sebagai respons terhadap “agresi” Israel terhadap Gaza.

Gedung Putih Tolak Rencana Hukum ICC

Di sisi lain, Gedung Putih secara resmi menolak rancangan undang-undang yang dimaksud memberikan sanksi kepada pejabat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Usulan itu awalnya dikeluarkan Kongres AS akibat ICC mengajukan tuduhan kejahatan perang terhadap para pemimpin Israel.

Pernyataan Kongres awalnya menggambarkan dorongan jaksa ICC Karim Khan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan juga juga Menteri Pertahanan Yaov Gallant sebagai tindakan yang digunakan “tidak peduli”. Namun Gedung Putih mengaku menolak sanksi tegas terhadap personel ICC.

“Ada cara yang mana lebih tinggi tinggi efektif untuk membela Israel, mempertahankan posisi AS pada area ICC, lalu juga menggerakkan keadilan kemudian akuntabilitas internasional, juga juga pemerintah siap bekerja identik dengan Kongres mengenai opsi-opsi tersebut,” kata Gedung Putih.

RUU tersebut, yang digunakan mana mendapat banyak sponsor dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, juga akan memungkinkan sanksi terhadap entitas asing lalu orang-orang yang mana hal tersebut membantu penyelidikan ICC terhadap Israel. Para legislator AS dari kedua partai besar sebagian besar sangat pro-Israel.

Pekan lalu, Netanyahu menerima undangan dari para anggota parlemen AS untuk berpidato pada sidang gabungan Kongres. Ia diyakini akan datang pertengahan bulan ini.

Pakar PBB Minta Semua Akui Negara Palestina

Sekelompok pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar semua negara mengakui negara Palestina guna menjamin perdamaian dalam Timur Tengah. Dikutip Reuters, seruan yang digunakan muncul kurang dari seminggu setelah Spanyol, Irlandia juga Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina, sehingga memicu kemarahan Israel, yang digunakan semakin terisolasi setelah hampir delapan bulan berperang di dalam tempat Gaza.

Para ahli, termasuk Pelapor Khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia dalam wilayah Palestina, mengatakan pengakuan negara merupakan pengakuan penting atas hak-hak rakyat Palestina serta perjuangan dia menuju kebebasan juga kemerdekaan. Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri Israel tiada ada menanggapi permintaan komentar.

“Ini adalah prasyarat bagi perdamaian abadi di dalam tempat Palestina serta seluruh Timur Tengah- dimulai dengan deklarasi segera gencatan senjata dalam Gaza lalu tiada ada lagi serangan militer ke Rafah,” kata para ahli PBB.

“Solusi dua negara tetap menjadi satu-satunya jalan yang dimaksud disepakati secara internasional menuju perdamaian juga juga keamanan bagi Palestina kemudian Israel juga merupakan jalan keluar dari siklus kekerasan kemudian kebencian yang digunakan dimaksud terjadi selama beberapa generasi,” tegasnya.

Sebelumnya, Spanyol, Irlandia kemudian Norwegia mengakui Palestina dengan harapan mempercepat upaya untuk menjamin gencatan senjata dalam perang Israel dengan Hamas dalam area Gaza. Ketiga negara yang tersebut disebut meyakini keputusan merekan akan mengupayakan negara-negara Uni Eropa lainnya untuk melakukan hal yang mana mana sama.

Israel sendiri sudah berulang kali mengecam tindakan pengakuan negara Palestina, juga juga mengatakan bahwa tindakan yang membantu Hamas, kelompok Islam militan yang dimaksud memimpin serangan mematikan pada 7 Oktober terhadap Israel yang mana memicu serangan Israel pada Jalur Gaza.

Hezbollah Bakar Israel

Di sisi lain, roket dilemparkan Hizbullah ke Israel. Serangan roket oleh Hizbullah yang disebut telah lama dikerjakan menyebabkan kebakaran di dalam area dekat Kiryat Shmona pada Israel utara.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkan api. Dalam beberapa foto yang yang disebut dibagikan tampak pegunungan dalam kawasan yang mana digunakan ditembak rudal penuh api dilalap si jago merah.

Kebakaran terjadi akibat roket yang dimaksud diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara, dalam sebelah kota Kiryat Shmona dekat perbatasan Lebanon, pada 3 Juni 2024, dalam dalam tengah bentrokan lintas batas yang digunakan hal itu sedang berlangsung antara pasukan Israel kemudian pejuang Hizbullah. (Photo by Jalaa MAREY / AFP)Foto: Kebakaran terjadi akibat roket yang tersebut diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara, pada tempat sebelah kota Kiryat Shmona dekat perbatasan Lebanon, pada 3 Juni 2024, dalam tengah bentrokan lintas batas yang mana mana sedang berlangsung antara pasukan Israel lalu pejuang Hizbullah. (AFP/JALAA MAREY)
Kebakaran terjadi akibat roket yang digunakan digunakan diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara, di tempat tempat sebelah kota Kiryat Shmona dekat perbatasan Lebanon, pada 3 Juni 2024, di area area tengah bentrokan lintas batas yang sedang berlangsung antara pasukan Israel lalu pejuang Hizbullah. (Photo by Jalaa MAREY / AFP)

Angka Korban Tewas

Pasukan Israel dilaporkan telah lama dijalani membunuh sedikitnya 60 warga sipil dalam empat pembantaian baru dalam 48 jam terakhir

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan, korban terbaru memproduksi jumlah agregat total korban tewas di area area Gaza melonjak menjadi 36.439 sejak 7 Oktober dengan korban luka mencapai 82.627 orang.

“Mayoritas korban adalah perempuan lalu juga anak-anak, demikian konfirmasi otoritas medis setempat,” tulisnya.

“Tim ambulans juga penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban juga juga mayat yang digunakan digunakan terperangkap di dalam tempat bawah reruntuhan atau tersebar dalam area jalan-jalan dalam area daerah kantong yang dimaksud dilanda perang lantaran pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan tim ambulans juga pertahanan sipil,” kata Wafa.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *