Home / Reportase / 9 Kekacauan Boeing, 7 Insiden Pesawat sampai Whistleblower Bunuh Diri

9 Kekacauan Boeing, 7 Insiden Pesawat sampai Whistleblower Bunuh Diri

9 Kekacauan Boeing, 7 Insiden Pesawat sampai Whistleblower Bunuh Diri

Jakarta, REDAKSI17.COM – Boeing, terus menerus mengalami masalah. Dalam tiga bulan terakhir insiden hingga skandal terjadi dalam perusahaan raksasa Amerika Serikat (AS) itu.

Terbaru, Kamis, Boeing 777 milik maskapai American Airlines terpaksa mendarat darurat pada Los Angeles. Padahal Senin, Boeing 787-9 milik maskapai LATAM juga dilaporkan terjun bebas juga melukai 50 penumpang.

 

Berikut rentetan insiden Boeing dirangkum CNBC Indonesia, Sabtu (15/3/2024).

1.Mendarat Darurat di tempat area Los Angeles

Mengutip Reuters, Boeing 777 itu terpaksa harus mendarat darurat pada bandara Los Angeles, AS. Ini setelah pilot menemukan permasalahan mekanis, sebagaimana terungkap dalam sebuah pernyataan Kamis ini.

Pesawat itu berusia 23 tahun. Menurut Airfleets Aviation, pesawat lepas landas dari Dallas Fort Worth, Texas.

“Pesawat meluncur ke gerbang dengan kekuatannya sendiri lalu pelanggan turun secara normal”, kata keterangan tersebut.

Federal Aviation Administration (FAA) memberi keterangan lebih tinggi tinggi rinci. Dikatakan ban pesawat meledak.

“Ban Boeing 777 meledak saat lepas landas dari Bandara Internasional Dallas Fort Worth,” jelasnya.

“Federal Aviation Administration (FAA) akan menyelidikinya,” kata regulator AS itu.

2.Terjun Bebas pada Selandia Baru

Mengutip Al Jazeera, armada Boeing 787-9 milik maskapai Chili, LATAM, dilaporkan terjun bebas dalam penerbangan dari Sydney, Australia, menuju Auckland, Selandia Baru, Senin lalu. Insiden itu menyebabkan 50 penumpang mengalami luka-luka.

“Dua belas orang dibawa ke rumah sakit serta satu orang diyakini berada dalam kondisi serius,” kata juru bicara ambulans.

Belum jelas apa penyebab insiden tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, LATAM menyalahkan cedera yang tersebut akibat “kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat”.

Penumpang pesawat mengatakan bahwa armada itu dengan cepat kehilangan ketinggian. Kondisi ini kemudian melemparkan penumpang yang dimaksud tidaklah terikat dengan sabuk pengaman ke langit-langit pesawat.

3. Lepasnya Ban ‘Triple Seven’ Boeing

Kamis pekan lalu, sebuah ban jatuh dari Boeing 777-200 milik United Airlines setelah lepas landas di area dalam Bandara San Francisco. Pesawat itu sejatinya sedang dalam perjalanan menuju Osaka, Jepang, tetapi dialihkan ke Los Angeles dan juga juga mendarat dengan selamat.

Insiden ini merusak beberapa mobil dalam dalam tempat parkir karyawan yang itu dekat dengan bandara. Beberapa mobil rusak namun bukan ada laporan korban luka.

4. Mesin Terbakar

Pada tanggal 4 Maret, kebakaran mesin memaksa Boeing 737 milik United Airlines melakukan pendaratan darurat di tempat dalam Houston, Texas tak lama setelah lepas landas. United mengatakan mesin yang disebut menelan beberapa bungkus plastik gelembung yang mana digunakan ada pada lapangan terbang sebelum keberangkatan.

5.Roda Hidung Boeing 757 Lepas

Roda hidung jet penumpang Boeing 757 yang dimaksud dimaksud dioperasikan oleh Delta Air Lines lepas juga terguling saat pesawat bersiap lepas landas dalam bandara internasional Atlanta, akhir Januari. Kejadian itu diungkapkan Federal Aviation Administration (FAA).

Beruntung tiada ada satupun dari 184 penumpang atau enam awak pesawat terluka dalam insiden yang dimaksud mana terjadi pada dalam Bandara Internasional Hartsfield-Jackson. Laporan yang mana disebut mengatakan pesawat sedang berbaris serta menunggu lepas landas ketika “roda hidungnya lepas lalu terguling menuruni bukit”.

6.Pintu Boeing Jebol

Pada 5 Januari 2024, penerbangan Alaska Airlines AS1282 dengan layanan antara Portland serta Ontario mengalami masalah. Tak lama setelah lepas landas, pesawat yang mana dimaksud merupakan jenis 737-9 dari keluarga MAX, mengalami kesulitan tekanan udara sehingga menyebabkan pintu pesawat jebol.

Menurut data Flightrdar24, pesawat diketahui berangkat dari Portland pada 17:06 waktu setempat serta mencapai ketinggian maksimum 16.325 kaki (4.976 meter). Beruntung semua penumpang pesawat berhasil lolos dengan selamat, dengan beberapa mengalami luka ringan.

Malam itu, Alaska Airlines menghentikan sementara 65 armada 737-9 miliknya. Maskapai menyebutnya sebagai langkah pencegahan.

7.Baut Longgar

Sehari sebelum kejadian Alaska Airline, maskapai AS lain United Airlines sempat mengatakan menemukan perangkat keras yang tersebut digunakan longgar dalam sekeliling pintu jet MAX 9 miliknya. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan bahwa beberapa baut pada penutup pintu memang “seharusnya longgar lalu tiada dimaksudkan untuk dikencangkan” melainkan “diamankan dengan pin”.

“Namun analisis metalurgi NTSB tetap akan mencari tanda-tanda retak dan juga juga korosi serta faktor potensial lainnya yang tersebut hal tersebut menyebabkan ledakan pada Alaska,” kata Ketua NTSB Jennifer Homendy.

8.33 Produk Boeing Gagal Uji

Sementara itu, sebanyak 33 komoditas Boeing gagal uji. Ini menjadi hasil terbaru pengujian auditor FAA dari 89 item yang dimaksud mana dilakukan, di tempat dalam mana 56-nya lulus pengujian, Selasa lalu.

Boeing sendiri mengatakan bahwa pihaknya akan terus menerapkan perubahan segera. Termasuk mengembangkan rencana tindakan komprehensif untuk memperkuat keselamatan kemudian kualitas.

“Kami benar-benar fokus untuk mengambil tindakan signifikan juga terbukti dengan transparansi pada setiap kesempatan,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

9.Whistleblower Bunuh Diri

Di sisi lain, Boeing juga akhirnya turut diterpa skandal. Baru-baru ini, manusia pelapor (whistleblower) skandal perusahaan itu ditemukan tewas bunuh diri. Sebelumnya ia menyampaikan kekhawatirannya tentang permasalahan produksi perusahaan tersebut.

Mengutip Reuters, sosok itu adalah John Barnett. Ia bekerja di tempat area Boeing selama 32 tahun, sebelum meninggalkan perusahaan hal itu pada tahun 2017.

Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi para pengacaranya Robert Turkewitz serta Brian Knowles. Barnett sendiri pada saat ini tengah terlibat kasus dengan Boeing.

“Dia berada dalam semangat yang tersebut mana sangat baik lalu sangat menantikan untuk melupakan fase hidupnya ini kemudian juga melanjutkan hidupnya,” ujar merekan dalam sebuah pernyataan.

“Kami tiada melihat adanya indikasi dia akan bunuh diri. Tidak ada yang dimaksud digunakan dapat belaka mempercayainya,” tambah keduanya.

Barnett sebelumnya adalah manajer kualitas dalam Boeing. Dia sudah pernah mengungkapkan permasalahan keselamatan yang mana mana sangat kritis dengan Boeing 787 Dreamliner serta mendapat tindakan balasan serta terkena lingkungan kerja yang digunakan digunakan bukan ada bersahabat dari perusahaan.

Barnett pun keras bersuara kepada beberapa orang media persoalan insiden pada pesawat Boeing 737 MAX 9 pada 5 Januari. Kala itu panel pesawat meledak dalam udara saat pesawat tengah terbang membawa penumpang sehingga memerlukan pendaratan darurat.

Boeing pun pada saat ini harus menghadapi krisis besar terkait standar keselamatan lalu kualitasnya. Produksinya sudah pernah dibatasi oleh regulator AS, yang mana menyebabkan penundaan pengiriman dalam industri kedirgantaraan.

Boeing sendiri memberi pernyataan kesulitan kematian Barnet. Perusahaan mengaku “sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan juga juga duka kami tertuju pada keluarga serta teman-temannya”.

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini bukan ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berbentuk pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dimaksud dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *