Home / Politik / Tak Terima Cawapres Kakaknya Dikritik, Hashim: Gibran Pemberani, Bukan Bocil Ingusan, Apalagi Licik

Tak Terima Cawapres Kakaknya Dikritik, Hashim: Gibran Pemberani, Bukan Bocil Ingusan, Apalagi Licik

Tak Terima Cawapres Kakaknya Dikritik, Hashim: Gibran Pemberani, Bukan Bocil Ingusan, Apalagi Licik
Jakarta,REDAKSI17.COM – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusomo menilai pilihan Prabowo Subianto yang digunakan memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi calon perwakilan presiden (cawapres) sudah tepat. Prabowo dianggap memilih sosok anak muda yang tersebut pemberani dan juga matang.

Penilaian Hashim hal itu menjawab kritikan yang mana dialamatkan kepada Gibran. Banyak yang beranggapan anak sulung Presiden Joko Widodo dianggap terlalu dini untuk menjadi cawapres. Bahkan, Gibran dipandang masih terlalu bocah.

“Sebetulnya Mas Gibran anak mateng kok. Dia wali kota 2-3 tahun. Saya kira dia bukan ingusan, dia bukan bocil, apalagi licik ya. Bukan. Dia pemberani, pemberani,” kata Hashim di dalam Rumah Pemenangan Relawan di dalam bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023).

Menurut adik Prabowo tersebut, Gibran cukup matang, tiada terlalu muda seperti anggapan banyak pihak.

“Kita lihat ibu-ibu, Mas Gibran sebetulnya nggak terlalu muda. Dia 36 tahun,” kata Hashim.

Alasan Prabowo Tetap Pilih Gibran

Sebelumnya, langkah Prabowo meminang Gibran menjadi calon duta presiden disorot banyak pihak. Mulai dari kritikan persoalan dinasti kebijakan pemerintah hingga minimnya pengalaman Gibran. Menjawab sorotan itu, Prabowo ternyata memiliki pertimbangan lain.

Penilaian di area mata Prabowo, lebih tinggi baik memilih tokoh muda dengan rekam jejak yang tersebut bersih ketimbang figur orang tua dengan rekam jejak sebaliknya.

Hal itu sebelumnya diungkapkan Hashim saat menjadi pembicara dalam acara Guyub Nasional di dalam Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

“Tanpa pengalaman bocil ingusan ini itu karbitan serta sebagainya, Pak Prabowo tahu nggak bilang apa? Lebih baik anak muda yang digunakan bersih daripada orang tua yang kotor lalu koruptor,” kata Hashim.

Hashim mengungkapkan pernyataan itu disampaikan langsung Prabowo kepada dirinya, juga kepada para kader Partai Gerindra.

“Dia bilang ke saya ya, ‘Shim, lebih tinggi baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan, tetapi dia punya hati mulia lalu bersih’,” kata Hashim.

“Lebih baik, dia menjadi pemimpin nasional di area masa depan daripada orang tua yang tersebut busuk lalu koruptor. Itu dia bilang ke saya lalu itu yang mana dia bilang ke kawan-kawan Gerindra juga sebagainya,” kata Hashim.

Jawab Kritik Dinasti Politik

Sementara itu, perihal dinasti politik, Prabowo bukan bukan menyadarinya. Dikatakan Hashim, Prabowo menyadari akan datang dikritik dengan narasi dinasti kebijakan pemerintah bila memilih Gibran menjadi pendampingnya.

“Dia sadar bahwa pasti akan dikritik dinasti politik,” kata Hashim.

Hashim lantas menjawab perihal kritikan dinasti urusan politik terhadap Prabowo. Ia mengaku muak akan kritikan yang mana dialamatkan kepada Prabowo tersebut.

“Oke maaf ya adik-adik. Saya muak dengan kritik-kritik dinasti urusan politik yang digunakan menyerang Pak Jokowi itu siapa? Yang menyerang Pak Jokowi itu dinasti urusan politik pertama di dalam Indonesia sekarang ini. Saya kira kalian paham siapa ya. Bisa mengerti?” ujar Hashim.

“Dinasti kebijakan pemerintah pertama di tempat Indonesia yang dimaksud sekarang masih ada empat generasi itu yang mana kritik Pak Jokowi. Seharusnya merek lihat cermin sendiri kalau dia mau kritik dia harus lihat diri sendiri,” katanya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *