Home / Nasional / Konflik Pulau Rempang, Jokowi: Mosok Urusan Begitu Harus ke Presiden

Konflik Pulau Rempang, Jokowi: Mosok Urusan Begitu Harus ke Presiden

Jakarta,redaksi17.com – Persoalan konflik Pulau Rempang mengemuka, dan tak luput dari perhatian Presiden Joko Widodo [Jokowi].

Mensikapi konflik Rempag ini, Presiden Jokowi memperingatkan jajarannya untuk tidak menggunakan pendekatan represif kepada masyarakat, saat menyelesaikan sengketa lahan. Terutama, konflik sengketa lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Jokowi menilai, bila pembebasan lahan untuk PSN menggunakan pendekatan humanis bisa meredakan konflik dan membuat masyarakat senang. Sebab, masyarakat bisa mendapatkan ganti rugi.

“Jika ada persoalan, jika ada permasalahan, baik itu soal lahan, baik itu soal pembiayaan anggaran, baik itu urusan perizinan, tolong segera dikomunikasikan. Segera cari solusi-solusi inovatifnya. Bukan ganti rugi (lagi), tapi ganti untung, karena memang harga yang diberikan adalah harga yang terbaik,” ujar Jokowi dalam acara Main Event Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang disiarkan secara virtual, Rabu (13/9/2023).

Presiden menegaskan, PSN bertujuan untuk memberikan manfaat untuk rakyat. Bukan justru sebaliknya, yakni menderitakan masyarakat.

Kepala Negara mengungkapkan, usai menelpon Kapolri Listyo Sigit Prabowo, ia menganggap persoalan di Pulau Rempang dipicu oleh kesalahan informasi.

“Saya udah sampaikan urusan yang di Rempang. Tadi malam, tengah malam, saya telepon Kapolri. Ini hanya salah komunikasi aja di bawah salah mengkomunikasikan saja. Diberi ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu yang harusnya diselesaikan. Masa urusan begitu harus sampai Presiden?” ucapnya.

Persoalan pembebasan lahan seperti di Pulau Rempang, menurut Jokori, semestinya bisa diselesaikan dengan melaporkan ke menteri terkait dan jajarannya.

“Jangan perlu ditanya.’Siap, Pak’. Gimana? ‘Beres, Pak? Beres, beres’. Aman, Pak? ‘Aman, aman’. Nanti begitu terakhir, ‘mohon maaf, Pak. Belum selesai, Pak. Nah, tidak bisa selesai, Pak. Nah’. Biasanya kita itu kalau sudah ada masalah dengan menteri-menteri, dengan Kapolri, dengan panglima, rapatkan, oh sudah ketemu, selesai masalah. Ketemu solusinya setiap masalah,” tuturnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *