Home / Nasional / Perputaran Uang Selama Piala Dunia U-17 Tembus Rp300 Miliar

Perputaran Uang Selama Piala Dunia U-17 Tembus Rp300 Miliar

Perputaran Uang Selama Piala Dunia U-17 Tembus Rp300 Miliar

Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Pemuda lalu Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-17 tahun 2023 menghasilkan perputaran uang hingga Rp305 miliar. Hal ini mengacu pada data sekunder sementara merupakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta juga perhitungan rata-rata pengeluaran penonton, dapat dilihat seberapa besar kenaikan ekonominya.

“Diketahui dari penyelenggaraan piala dunia menghasilkan perputaran uang sebesar Rp305 miliar dengan nomor pengganda sebesar 1,6,” beber Dito dalam area Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/12/2023).

Perputaran uang itu diyakini dapat memengaruhi pertumbuhan sektor kegiatan ekonomi sektoral kemudian wilayah. Menurut analisis perekonomian yang dimaksud dihitung pihaknya prospek tambahan nilai produksi barang serta jasa dalam Indonesia yang tersebut digunakan dihasilkan dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dalam 4 daerah sebesar Rp 250 miliar.

Keterangan Pers Menpora lalu Ketua Umum PSSI, Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)Foto: Keterangan Pers Menpora kemudian juga Ketua Umum PSSI, Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Keterangan Pers Menpora kemudian Ketua Umum PSSI, Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

“Dari segi PDB pun mengalami peningkatan sebesar Rp229,2 miliar, dengan demikian penyelenggaraan U-17 berdampak pada pertumbuhan dunia usaha berdasarkan sektor sebesar 0,02%,” kata Dito.

Bukan hanya saja sekali perputaran uang, dia menambahkan, dampak penyelenggaraan Piala Dunia U-17 juga memberikan beberapa jumlah keseluruhan multiplier effect pada perkembangan berbagai sektor pada tempat Indonesia. Meliputi tempat wisata, sektor makanan juga juga minuman, tukang jualan merchandise sepak bola, penginapan, serta UMKM kriya.

“Di antara kelima sektor tersebut, pariwisata lah yang mana paling terdampak, mengalami kenaikan pendapatan bidang usaha rata-rata sekitar 58,4% dibandingkan hari biasa,” kata Dito.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *