Home / Politik / Gibran Rakabuming Malah Menurunkan Suara Prabowo Subianto?

Gibran Rakabuming Malah Menurunkan Suara Prabowo Subianto?

Emang Iya Gibran Rakabuming Malah Menurunkan Suara Prabowo Subianto?
Jakarta,REDAKSI17.COM – Cawapres nomor urut 2 belakangan ini masih ramai menjadi buah bibir di dalam masyarakat. Gibran Rakabuming yang dimaksud mulanya dipuji-puji menjadi sosok anak muda yang  dapat melenggang maju ke kancah pencalonan presiden dan wakil presiden malah belakangan ini tampaknya seolah menampakkan penurunan.

Tak dapat dipungkiri, kabar persoalan majunya putra sulung Presiden Jokowi ini melahirkan polemik mengenai menabrak konstitusi. Belum rampung masalah polemik itu, belakangan ini ia malah mendapat banyak kritikan masalah menurunkan pengumuman Prabowo Subianto dikarenakan menggandeng Gibran sebagai cawapresnya.

Lantas apa sekadar hal yang dimaksud dianggap menurunkan pengumuman Prabowo Subianto? Berikut ulasannya.

1. Gibran Pecahkan Rekor Mangkir dari Diskusi Terbuka

Belum lama ini sempat merebak sebuah daftar hadir diskusi terbuka capres juga cawapres 2023. Daftar itu pun dibagikan oleh pribadi pegiat media sosial yakni Dokter Tifa.

Melalui akun X atau Twitter, Dokter Tifa membagikan jadwal absen diskusi terbuka capres serta cawapres 2024. Dalam jadwal itu, pasangan Prabowo serta Gibran tampak ditandai dengan warna merah dengan keterangan “tidak hadir”.

Dari 19 acara diskusi terbuka capres-cawapres 2024, Prabowo-Gibran hanya saja menghadiri 8 acara. Sedangkan 11 acara lainnya nama Gibran tercatat tidaklah menghadiri acara.

Hal yang disebut berbanding terbalik dari pasangan Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Anies-Cak Imin terlihat hanya sekali sekali tak menghadiri acara diskusi terbuka.

Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo dan juga Mahfud MD terlihat menghadiri 18 diskusi terbuka, lalu semata-mata sekali tidaklah hadir.

Kala itu orang pengamat juga menyoroti ketidakhadiran pada dialog masyarakat pada UMS. Menurut, pengamat urusan politik dari Univesitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman ketidakhadirannya sebagai keterbatasan strategi politik.

“Ketidakhadiran putra Presiden Jokowi sekaligus kandidat wapres dari Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka memperlihatkan keterbatasan strategi politik,” ungkapnya.

Padahal pada kontestasi urusan politik membutuhkan kebijakan pemerintah adu gagasan untuk memverifikasi jalan masa depan Indonesia, alih-alih gimik. Sebenarnya kebijakan pemerintah gimik sah-sah belaka tetapi tiada boleh melupakan hal-hal yang digunakan substansial.

Kendati demikian, pihak TKN Prabowo-Gibran membantah kalau absennya Gibran dari beberapa kali dialog masyarakat sebagai ketakutan. Melainkan sebuah strategi, hal itu pun disampaikan oleh Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

“Oh enggak, oleh sebab itu berpolitik itu ada acuannya dari harits nabi ‘taqulu malayahyi’?, tinggalkan segala sessuatu yang dimaksud tiada ada manfaatnya. Ful khoiron auliyasmud, katakanlah sesuatu yang baik, kalau tidak ada lebih besar baik diam,” ungkapnya.

“Orang tampil di tempat publik, maupun tak tampil publik, jadi bagian dari strategi,” imbuhnya.

2. Debat Cawapres Dituding Melindungi Gibran

Situasi kian memanas setelah belum laman ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah aturan baru masalah debat jelang Pilpres. Di mana debat khusus cawapres dihapus kemudian menciptakan umum kembali menyorot sosok Gibran.

KPU sendiri memang meniadakan debat perseorangan cawapres. Namun, ketiga cawapres akan tetap diwajibkan debat dengan format yang dimaksud berbeda. Di mana momennya akan datang bersamaan dengan para capres atau tak dipisah.

Siapa sangka kalau kabar itu malah menjadi polemik antar kubur Prabowo-Gibran kemudian Anies-Muhaimin. Namun, menurut pemaparan dari kubu Ganjar-Mahfud format debat ini belum final.

Hal itu juga sempat disampaikan oleh Komisioner KPU, Idham Holik. Ia mengungkap akan ada rapat koordinasi kembali dengan tim kampanye ketiga pasangan capres-cawapres.

“KPU akan menyelenggarakan rapat koordinasi kembali dengan tim kampanye serta nanti itu semua akan dituangkan dalam tata tertib debat,” kata Idham.

3. Gibran Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat

Baru-baru ini Gibran Rakabuming Raka kembali ramai disorot usai salah menyebut asam folat untuk ibu hamil menjadi asam sulfat. Sudah terhitung dua kali ia salah menyebutkan hal itu, salah satunya ketika menemui banyak influencer di area kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023).

Awalnya, Gibran mendiskusikan mengenai Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkannya, Gibran menilai kalau Indonesia mesti menyiapkan generasi emas di dalam mana stunting sudah bisa saja terhapuskan.

Pemberian gizi yang mana baik untuk generasi masa depan turut menjadi perhatian capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Maju sebagai calon pemimpin 2024, Prabowo-Gibran menimbulkan program khusus ibu juga anak.

Salah satunya ialah program makan siang gratis bagi para pelajar. Setelah itu, ada juga Kartu Indonesia Sehat (KIS) khusus ibu kemudian anak.

Kartu itu sengaja dibuat Gibran untuk dapat memonitor tumbuh kembang anak bahkan ketika masih dalam dalam kandungan.

“Lalu ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi enggak, ketika anaknya lahir sampai 2 tahun ASI-nya terpenuhi gak, berat badannya tinggi badannya oke gak,” kata Gibran dikutip Suara.com dari sebuah video TikTok @idrisbue.

Kendati demikian, Ketum Golkar Airlangga Hartarto membela Gibran terkait hal tersebut. Ia mengatakan kalau pilpres masih panjang kemudian masih akan ada banyak hal yang dibahas alih-alih memperdebatkan salah ucap itu.

“Pemilu masih panjang, masih bulan Februar. Masih banyak forum,” Kata Airlangga.

“Tentunya banyak hal yang digunakan akan dibahas,” imbuhnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *