Home / Seni dan Budaya / Ulasan Buku Seni Hidup Minimalis, Menerapkan Kehidupan yang Lebih Menyenangkan

Ulasan Buku Seni Hidup Minimalis, Menerapkan Kehidupan yang Lebih Menyenangkan

Hidup minimalis merupakan sebuah cara agar hari-hari yang digunakan kita lalui dapat tambahan simpel, tertata, kemudian membahagiakan. Hidup minimalis dapat ditandai dengan upaya kita dalam memilih juga memilah barang atau benda-benda yang dimaksud benar-benar kita butuhkan serta mengenyahkan barang yang mana sudah tidaklah berfungsi atau tiada terpakai.

Dalam buku ‘Seni Hidup Minimalis, Petunjuk Minimalis Menuju Hidup yang tersebut Apik, Tertata, juga Sederhana’ dijelaskan bahwa menerapkan konsep minimalisme berarti kitalah yang digunakan mengendalikan barang-barang yang dimaksud kita miliki.

Kita yang tersebut menentukan ruang, fungsi, lalu kemungkinan rumah kita. Kita mengubah rumah menjadi tempat terbuka, penuh udara segar, lalu mampu menampung hal-hal bermakna dalam hidup ini. Kita menyatakan kebebasan dari kondisi yang digunakan serba-berantakan. Rasanya begitu membebaskan.

Pola pikir minimalis adalah hal yang perlu kita tumbuhkan. Ini tidak ada terlalu susah. Kita akan mempertimbangkan manfaat lalu nilai positif dari hidup yang tertata. Pola pikir ini juga akan memotivasi Anda ketika harus membereskan barang tua di dalam rumah.

Kita akan belajar melihat kegunaan setiap barang milik kita, melemahkan pengaruh apa pun yang dimaksud dimiliki suatu barang terhadap kita, dan juga menemukan kebebasan hidup dengan jumlah keseluruhan barang yang tersebut “cukup” untuk memenuhi kebutuhan kita (Seni Hidup Minimalis, hlm. x).

Disadari atau tidak, banyak di area antara kita yang mana hobi menimbun barang-barang yang dimaksud sebenarnya sudah tak perlukan pada rumah. Misalnya, menumpuk pakaian yang sudah tiada pernah atau jarang dipakai. Menyimpan gelas, piring, kemudian beragam jenis wadah di area dapur, padahal semua itu sudah tidak ada kita perlukan.

Akibatnya, barang-barang hal itu menumpuk lalu bisa jadi jadi akan terus bertambah. Terlebih bagi dia yang dimaksud hobi membeli barang-barang baru, padahal barang-barang yang digunakan lama pun masih banyak yang dimaksud dapat digunakan.

Oleh karenanya, diperlukan sikap yang mana tegas untuk mengubah agar suasana rumah kita tidak ada penuh sesak, bahkan seperti kapal pecah saking banyaknya barang tak berfungsi dalam sana. Rumah yang mana penuh dengan barang-barang jelas akan berdampak buruk bagi pikiran serta suasana hati kita.

Semua ini tentang sikap. Sebelum mengendalikan apa yang digunakan kita miliki, kita harus mengubah hubungan dengan barang itu. Kita harus memaknai, mengenali kegunaan, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap hidup kita. Ketiga prinsip ini memudahkan kita melepaskan berbagai barang di area rumah juga mencegah barang lain datang. Yang tambahan penting lagi, kita akan menyadari bahwa barang-barang kita ada untuk melayani kita, bukan sebaliknya (Seni Hidup Minimalis, hlm. 3).

Seni Hidup Minimalis, buku karya Francine Jay yang mana diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (2018) ini sangat menarik kemudian penting dibaca bagi Anda yang tersebut menginginkan hidupnya lebih tinggi simpel tapi menyenangkan.

Cek berita serta artikel lainnya di  REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *