Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dunia tengah mengalami krisis pangan. Hal ini disebabkan perubahan iklim atau ‘malapetaka bumi’ yang dimaksud dimaksud terjadi hingga menciptakan gagal panen terjadi di area area banyak negara.
Hal ini diungkapkan Jokowi pada acara Penyuluh Pertanian kemudian Babinsa se-Jawa Tengah, pada Pekalongan, Rabu (13/12/2023). Babinsa adalah satuan pelaksana TNI AD di tempat dalam tingkat koramil bertugas untuk membina serta mengawasi wilayah desa.
“Dunia sekarang ini sedang krisis pangan. Krisis oleh sebab itu pandemi belum selesai, memperbaiki dunia perniagaan belum selesai, masuk ada perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang digunakan menyebabkan banyak gagal panen pada semua negara,” kata Jokowi dalam pidatonya.
Tidak hanya saja sekali krisis pangan serta mahalnya tarif unsur makanan, perang juga turut memberikan pengaruh terhadap sektor pertanian pada dalam negeri. Jokowi bercerita perang dalam Ukraina juga Rusia yang mana belum usai berdampak pada 5 pabrik pupuk yang mana yang dimiliki.
“5 industri pupuk yang mana hal tersebut kita miliki unsur bakunya dari Rusia lalu Ukraina, sebab perang kapalnya tiada sanggup cuma membawa substansi pupuk untuk berlabuh ke semua negara, tak semata-mata Indonesia sehingga nilai tukar pupuk langka juga harganya naik, ada problem di area tempat sana supaya kita tahu ada permasalahan apa,” kata Jokowi.
Selain itu ia juga mengatakan jika perang dalam area Gaza tidaklah cepat selesai akan berpengaruh terhadap harga-harga pada dalam negeri. Jika perang itu meluas ke negara – negara timur tengah lainnya seperti Lebanon, Yaman, serta Syria akan mempengaruhi produksi minyak.
“Akibatnya ini adalah daerah penghasil minyak kalau perang artinya produksi minyak nggak ada, kalo produksi minyak nggak ada artinya pasokan ke pasar berkurang, kalo pasokan pasar berkurang artinya nilai jual minyak naik kalau biaya minyak naik biaya jual BBM naik, kalau nilai tukar BBM naik semua biaya pasti naik. ini yang dimaksud kita berdoa jangan sampai kejadian seperti itu terjadi,” kata Jokowi.
Pada acara itu Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia kemudian Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Panglima TNI Agus Subiyanto.