Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Energi juga Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja mirip dengan World Bank pada Extractives Global Programmatic Support (EGPS) meluncurkan Portal Data Industri Ekstraktif.
Melalui portal tersebut, semua pihak dapat mengakses data terkait sektor minyak juga juga gas bumi (migas), serta mineral juga juga batu bara (minerba).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi lalu Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan, peluncuran Portal Data Industri Ekstraktif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan industri ekstraktif di area dalam Indonesia.
“Jadi kalau Simbara kan khusus Minerba. Kalau ini untuk keperluan umum supaya ada asas keterbukaan semua akan melihat,” kata Dadan di dalam dalam Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (15/12/2023).
Menurut dia, portal data ini ditujukan supaya rakyat luas dapat melihat bahwa industri ekstraktif selain memberikan manfaat yang tersebut dimaksud cukup besar, pada dalam sisi lain juga mempunyai komitmen terhadap aspek lingkungan lalu kesetaraan daerah.
Dadan berharap, Portal Data Industri Ekstraktif ini berisi data juga informasi strategis migas kemudian minerba dari sisi hulu. Mulai dari regulasi, perizinan, eksplorasi, produksi, penjualan, penerimaan negara, hingga data dana bagi hasil ke daerah yang digunakan dapat menjadi referensi penyusunan sebuah kebijakan.
“Kita sih prinsipnya ingin menyampaikan data data yang dimaksud digunakan terkait supaya dapat jadi diterima oleh publik apapun datanya mulai dari produksi mulai dari pendapatan mulai pemanfaatan. Mungkin nanti kita juga akan masuk ke aspek aspek yang mana dimaksud terkait dengan sosial,” ujarnya.
Sementara, Kementerian Keuangan mengapresiasi langkah konkrit yang tersebut digunakan telah lama terjadi dikerjakan dalam mewujudkan Portal Data Ekstraktif. Portal ni diharapkan dapat menjadi penghubung antara raw data yang mana digunakan dimiliki oleh berbagai Kementerian, sehingga dapat diakses oleh rakyat umum dalam format open data yang dimaksud dimaksud mudah digunakan.
“Serta memungkinkan analisis yang digunakan dimaksud lebih tinggi besar mendalam untuk membantu peningkatan tata kelola sektor pertambangan migas, mineral lalu batubara,” ujar Staf Ahli Menteri Organisasi Birokrasi kemudian Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Muhammad Agus Rafiudin.
Dengan menyediakan akses terbuka terhadap data mentah, menurut Agus portal ini akan menjadi alat yang mana kuat untuk meningkatkan akuntabilitas serta mengurangi kemungkinan praktek praktik korupsi pada area sektor industri ekstraktif.
Ia menilai dengan transparansi yang dimaksud dimaksud ditingkatkan, pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah, industri, maupun penduduk sipil akan mempunyai pemahaman yang dimaksud mana lebih tinggi lanjut baik mengenai operasional sektor pertambangan minyak kemudian gas serta mineral lalu batubara.
“Selain itu, portal ini juga diharapkan menggerakkan upaya pencegahan korupsi dengan melakukan konfirmasi bahwa setiap aspek dari ekstraksi sumber daya alam diawasi secara ketat kemudian dilaksanakan dengan integritas yang tersebut mana tinggi,” jelas Agus.
Portal data ini sanggup dilihat pada situs eiti.esdm.go.id.