Jakarta, REDAKSI17.COM – Salah satu kota di tempat dalam dunia yang digunakan digunakan dijuluki “kota yang dimaksud dimaksud tak pernah tidur” adalah Mekkah. Setiap waktu denyut nadi kota Mekkah selalu berdetak.
Tentu semata ini mampu terjadi sebab pada sana terdapat Ka’bah, kiblat umat Muslim seluruh dunia yang mana berada pada kompleks Masjidil Haram. Ka’bah memang menjadi jantung kehidupan kota Mekkah dan selalu menyingkap 24 jam dalam seminggu.
Namun, ada kalanya juga Ka’Bah pernah ditutup oleh sebab itu peristiwa besar. Mengutip TRT World, ada 5 peristiwa besar yang digunakan dimaksud menciptakan Ka’bah ditutup. Apa saja?
1. Pendudukan Masjidil Haram (1979)
Pada 20 November 1979 atau 1 Muharam 1400 terjadi serangan pada area tempat tersuci umat Islam, Ka’bah. Ratusan Muslim datang bukan untuk beribadah tetapi malah ingin menduduki kemudian juga merebut Masjidil Haram.
Dalam laporan New York Times, ratusan Muslim itu ingin memulai revolusi. Mereka ingin menggulingkan penguasa Kerajaan Arab Saudi yang mana miliki Masjidil Haram. Tujuannya tentu hanya sekali sebagai alat tekan politik.
Belakangan, ratusan Muslim itu diketuai oleh Juhayman ibn Muhammad al-Utaybi. Juhayman menganggap Arab Saudi menodai kesucian nilai-nilai Islam serta tak kritis menjalankan syariat Islam pada tempat daerah kekuasaan.
Terlebih, pada tempat momentum itu pula, Arab Saudi dianggap melenceng karena sudah menjalin hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Sebagian pihak kala itu menganggap Paman Sam sebagai musuh utama dunia Islam.
Akibat terjadi serangan juga pendudukan, Ka’bah dinyatakan ditutup oleh otoritas terkait. Tidak tanggung-tanggung, waktu penutupan berlangsung hingga dua minggu.
2. Wabah kolera kemudian meningitis (1837-1892)
Sebelum vaksin ditemukan, kolera kemudian meningitis adalah penyakit menular super berbahaya. Tiap tahunnya ada ribuan orang meninggal akibat wabah kedua penyakit tersebut.
Biasanya, setiap ada penyebaran penyakit, maka otoritas terkait melakukan penutupan atau karantina wilayah. Ini juga terjadi di tempat area Mekkah, atau secara umum dalam area Jazirah Arab, dari tahun 1837-1892.
Kedua penyakit itu menyebar lalu juga menyerang orang tanpa pandang bulu. Akibatnya, otoritas terkait melakukan penutupan wilayah juga melakukan pelarangan mobilitas.
Alhasil, Ka’bah juga ditutup. Karena menjadi salah satu pusat kerumunan yang mana berpotensi membahayakan nyawa.
3. Serangan Qaramithah
Pada tahun 886 M, perampok dari kelompok Qaramithah melakukan serangan ke Ka’bah. Mereka bergerak dalam bawah pimpinan Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said al-Husain al-Janabi, yang digunakan mana sangat garang juga menakutkan.
Jelas, keberadaan merek dalam Ka’bah menimbulkan takut banyak orang. Alhasil, Ka’bah pun terpaksa sepi dikarenakan para peziarah tak ingin mengambil resiko yang tersebut mengancam nyawa.
Selama proses pendudukan juga penyerangan, kelompok Qaramithah juga mencuri Hajar Aswad. Termasuk membunuh banyak orang dalam kota Mekkah.
4. Serangan Abrahah ke Ka’bah
Pada 571 M, Abrahah di Yaman hendak membangun katedral di dalam dalam Kota Saan. Namun, pembangunan ini terhalang lantaran terdapat tempat ibadah lain yang mana dimaksud terletak 1.000 km ke arah Barat Laut.
Tempat itu adalah Ka’bah yang mana digunakan berada di tempat area Mekkah. Singkat cerita, Abrahah tidak senang atas keberadaan Ka’bah.
Dari di dalam di lokasi ini terjadi serangan skala besar menggunakan gajah. Mereka datang jauh-jauh khusus untuk meratakan Ka’bah. Penduduk sekitar Ka’bah jelas ketar-ketir.
Mereka mengungsi ke perbukitan terdekat. Atas dasar inilah, Ka’bah ditutup sementara waktu dari peziarah.
Beruntung, Abrarah gagal menyerbu Ka’bah. Legenda menyebut kegagalan ini disebabkan oleh kedatangan ribuan burung yang dimaksud digunakan melempar kerikil panas ke arah tentara Abrarah.
Mereka pun meninggal. Belakangan, peristiwa ini kemudian dikenal sebagai “Perang Gajah” serta tahunnya disebut sebagai “Tahun Gajah”. Di tahun ini pula, Nabi Muhammad lahir ke dunia.
5. Pandemi Covid-19
Tentu kita masih teringat mengenai ini. Pandemi Covid-19 yang dimaksud digunakan bermula pada Wuhan berdampak kritis terhadap aktivitas umat manusia. Tak terkecuali aktivitas Haji serta Umrah di tempat area Ka’bah.
Otoritas terpaksa menyembunyikan Masjidil Haram supaya virus tak menyebar sejak tahun 2020. Beruntung, penutupan belaka berlangsung selama beberapa bulan saja.
Setelahnya, Masjidil Haram kembali dibuka. Hanya saja, para peziarah bukan sanggup mencium Ka’bah selama pandemi berlangsung.
Jadi, inilah lima peristiwa besar kemudian bersejarah yang mana menciptakan Ka’bah terpaksa ditutup. Tentu, kita semua berharap peristiwa-peristiwa serupa bukan terulang dalam masa depan supaya operasional Masjidil Haram tetap berjalan.