Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan juga Universitas Kyung Woon menjajaki jalinan kerja serupa pelatihan bahasa Korea bagi calon Pekerja Migran Indonesia.
Afriansyah Noor menegaskan Universitas Kyung Woon dipilih akibat mempunyai 22 fakultas juga program unggulan Language Training Centre yang dimaksud mengajarkan pelatihan Bahasa Korea.
“Kami sengaja berkunjung ke kampus Kyung Woon, sebab kampus ini memiliki keunggulan dalam mengajarkan pelatihan bahasa Korea ” kata Afriansyah Noor, Rabu (20/12/2023).
Usai audiensi, didampingi Universitas Kyung Woon, Dr. Kim Dong Je beserta jajarannnya, Wamenaker diajak mengunjungi salah satu sarana Universitas Kyung Woon, yakni laboratorium bahasa. Kedua pihak setuju menjalin kerja sama, terutama pelatihan bahasa Korea bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang mana akan bekerja di area Korea Selatan.
“Ke depan, kami berharap terjalin kerja sejenis bagi calon Pekerja Migran Indonesia yang tersebut akan bekerja pada negara penempatan Korea Selatan atau Republik Korea ini. Penguasaan bahasa Korea ini penting untuk meningkatkan kompetensi bagi pekerja migran Indonesia di dalam Korea, ” kata Afriansyah.
Dr. Kim Dong Je menyambut positif rencana kerja mirip dengan Kemnaker dalam pelatihan bahasa Korea bagi pekerja migran Indonesia. “Universitas Kyung Woon sangat terbuka untuk bekerja mirip dengan Kemnaker untuk meningkatkan kemampuan bahasa bagi pekerja Indonesai pada Korea,” ujarnya.