Jakarta,REDAKSI17.COM – Kepala Center of Industry, Trade and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho memproyeksi kinerja PMI Manufaktur sepanjang 2024 akan sulit menyentuh level 60 atau melewati level 55.
Hal ini tidaklah lepas dari pengaruh sentimen global terkait perang Hamas-Israel yang tersebut mana melebar melibatkan Houti kemudian AS sehingga mampu menggalakkan kenaikan tarif jual minyak dunia. Selain itu belum membaiknya kegiatan ekonomi China juga adanya pilpres memproduksi pelaku bidang usaha cenderung wait & see untuk melakukan ekspansi.
Sementara Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Fiskal & Publik Kadin Indonesia, Anggana Bunawan mengatakan kepastian regulasi menjadi hal penting bagi ekspansi dunia usaha menghadapi tahun pilpres 2024.
Seperti apa prospek serta tantangan ekspansi dunia bidang usaha 2024? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Fiskal & Publik Kadin Indonesia, Anggana Bunawan lalu juga Kepala Center of Industry, Trade and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Rabu, 03/01/2024)