Home / Ekobis / Bisnis Apple Anjlok, Asia Ikut Jadi Korban

Bisnis Apple Anjlok, Asia Ikut Jadi Korban

Bisnis Apple Anjlok, Asia Ikut Jadi Korban

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Saham Apple anjlok setelah Barclays menurunkan peringkat pembuat iPhone itu oleh sebab itu kecemasan bahwa permintaan produknya akan tetap lemah pada tahun 2024.

Hal ini berimbas ke perusahaan-perusahaan berbasis Asia yang dimaksud merupakan mitra Apple. Saham TSCM yang memasuk chip Apple turun lebih lanjut banyak dari 2% pada perdagangan Rabu pagi. TSMC adalah produsen prosesor tercanggih pada dunia untuk perusahaan seperti Apple serta Nvidia.

Pemasok utama Apple lainnya, Hon Hai Technology Group juga dikenal sebagai Foxconn turun 1,33%. Foxconn yang digunakan hal itu juga berbasis di dalam area Taiwan adalah pembuat elektronik kontrak terbesar di tempat dalam dunia lalu merakit iPhone.

Saham teknologi juga chip termasuk Samsung Electronics kemudian SK Hynix turun tambahan tinggi dari 2%, sementara LG Electronics turun 1,78%.

“Kami melihat bahwa pemasok masih melihat pertumbuhan yang tersebut dimaksud kuat pada iPhone 15. Kami berada pada area tengah-tengah siklus luar biasa,” kata Ray Wang dari Constellation Research yang mana mana berbasis di dalam tempat Silicon Valley pada “Street Signs Asia”, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/1/2024).

“Masih ada 200 hingga 300 jt iPhone yang tersebut mana akan digantikan ke 5G, setidaknya untuk 24 bulan ke depan, jadi saya bukan yakin persis penurunan peringkat pertumbuhannya, namun berdasarkan penilaian, saya dapat mengerti mungkin di tempat area situlah dampaknya,” imbuhnya.

Pada Selasa (2/1), Barclays menurunkan peringkat saham Apple menjadi underweight kemudian memangkas target harganya menjadi US$160 dari US$161, dengan alasan lemahnya pemasaran iPhone 15 yang mana digunakan menjadi sinyal kemungkinan permintaan yang hal itu lebih besar lanjut rendah untuk iPhone 16 kemudian barang lainnya. Saham Apple ditutup 3,58% lebih lanjut lanjut rendah pada hari itu.

“Kami masih menemukan kelemahan pada volume lalu campuran iPhone, serta kurangnya kebangkitan kembali di area tempat Mac, iPad, kemudian perangkat yang mana dimaksud dapat dikenakan,” kata analis Tim Long dalam sebuah catatan.

UBS dalam laporan tanggal 3 Januari mengatakan bahwa TSMC siap untuk rebound pada tahun 2024 dan juga juga mempertahankan peringkat beli meskipun memangkas target harganya menjadi 750 dolar Taiwan dari 760 dolar Taiwan.

“Kami pikir TSMC berada dalam posisi yang tersebut digunakan tepat untuk pertumbuhan selama 18 bulan ke depan sebab pangsa pasarnya yang dimaksud sangat tinggi pada teknologi 4-nanometer juga juga 3-nanometer serta memanfaatkan cloud AI kemudian juga diposisikan untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan edge AI yang digunakan mengangkat pasar endpoint yang digunakan digunakan besar. PC, smartphone lalu IoT,” kata UBS.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *