Jakarta,REDAKSI17.COM-Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berencana menghidupkan kembali jalur kereta api di tempat tempat Sumatera Barat. Dia mengatakan perbaikan jalur kereta peninggalan jaman kolonial itu akan diimplementasikan apabila dirinya terpilih menjadi presiden.
“Bahkan kami berencana menghidupkan kembali jalur dalam tempat Sumatera Barat yang sudah mati,” kata Anies dalam Dialog Capres bersama Kamar Dagang lalu Industri (Kadin) Indonesia dikutip Jumat (12/1/2024).
Anies mengatakan hal yang digunakan ketika ditanya oleh pengurus Kadin mengenai strategi yang dimaksud dimaksud akan dijalani untuk menurunkan biaya logistik pada dalam Indonesia. Anies menjawab pembangunan jaringan kereta api merupakan salah satu strategi yang tersebut dimaksud akan dilaksanakan untuk menurunkan biaya logistik tersebut.
Anies mengatakan dalam jangka panjang, kereta api merupakan moda transportasi yang tersebut paling efisien. Namun, Anies menganggap penyelenggaraan jalur baru tak banyak berubah bahkan sejak era kolonial. Karena itu, Anies ingin menghidupkan lagi jalur-jalur lama kemudian membangun jalur baru.
Dia memperkirakan revitalisasi jalur KA pada area Sumbar cuma membutuhkan dana Rp 16 miliar per kilometer. Sementara, untuk pengerjaan jalur baru dibutuhkan dana Rp 60 miliar per kilometernya. Anies menilai nilai itu berjauhan lebih lanjut banyak diskon ketimbang membangun jalan tol.
“Bandingkan kalau kita harus membangun jalan tol, pembebasan lahannya dapat 80 meter lebarnya, kemudian membangun konstruksinya harus on site. Tapi kereta api berbeda, semuanya dapat precast serta sanggup dilaksanakan dengan pembebasan lahan yang mana mana sangat kecil,” ujar dia.
Selain revitalisasi jalur di dalam tempat Sumatera Barat, Anies mengatakan pihaknya juga sudah memperhitungkan biaya yang digunakan dibutuhkan untuk penyelenggaraan jalur kereta Pontianak-Samarinda pada Kalimantan. Dia memperkirakan pengerjaan jalur itu membutuhkan dana Rp 22 triliun.
Dia menilai tarif itu sangat diskon dibandingkan perkembangan Light Rail Transit (LRT) dalam area Jakarta. Dia menyebut biaya untuk membangun LRT sepanjang 6 kilometer membutuhkan juga RP 6 triliun. “Artinya hampir Rp 1 triliun per kilometer. Ini LRT pada dalam Jakarta, jadi bayangkan kalau kita bangun rel kereta api secara serius,” ujar dia.