Laporan itu menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi yang digunakan paling banyak menghabiskan dana kampanye.
Sementara partai yang digunakan diketuai Kaesang Pangarep, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki pengeluaran paling sedikit.
Berikut daftar pengeluaran awal dana kampanye partai kebijakan pemerintah per 7 Januari 2024, antara lain.
PDIP: Rp115.046.105.000
Hanura: Rp23.403.515.060
PAN: Rp22.419.055.000
PPP: Rp13.155.500.000
Perindo: Rp9.997.744.025
Golkar: Rp8.801.317.049
PKS: Rp7.833.307.791
Nasdem: Rp7.631.655.294
Gelora: Rp4.686.000.000
Demokrat: Rp3.914.375.079
Partai Buruh: Rp3.758.092.806
Garuda: Rp2.118.305.000
Gerindra: Rp1.179.460.715,62
PKB: Rp800.446.161,27
Partai Ummat: Rp478.137.200
PBB: Rp228.300.000
PKN: Rp42.700.400
PSI: Rp180.000

Dengan laporan yang disebut maka pengeluaran PDIP 640 ribu kali lebih tinggi besar dari PSI.
Pengeluaran PSI sendiri sempat menjadi tanda tanya, sebabnya dengan banyaknya baliho pengeluaran sebesar Rp180 dianggap tak masuk akal.
Dalam hal ini, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI menyebutkan bahwa pelaporan dari partainya masih berjalan sehingga pengeluaran belum dilaporkan sepenuhnya.
“Pelaporan ini masih berjalan, ada transaksi berjalan yang dimaksud belum pelunasan. Ini akan kami input ketika sudah pelunasan, kami input bila sudah melakukan pembayaran dan juga kami terima bukti kuitansinya,” kata Grace, di area Jakarta, Rabu 10 Januari 2024, dikutip dari Antara.