Dalam buku ini, akan diungkap proses belajar banyak ilmuwan dunia yang tersebut mempunyai pengaruh luar biasa terhadap perkembangan peradaban kemudian ranah keilmuan, di area antaranya Albert Einstein kemudian Aristoteles.
Albert Einstein adalah seseorang ilmuwan dunia paling berpengaruh pada abad ke-20, fisikawan terkemuka sepanjang masa, serta penemu teori relativitas.
Ia dilahirkan di area Bern, Swiss, pada 14 Mei 1094 dan juga meninggal di area Woods Hole, Massachusetts, Amerika Serikat, pada 26 Juli 1973.
Albert Einstein berpendapat bahwa segala pelajaran pada sekolah dapat dikuasai jika ia menguasai pelajaran matematika.
Boleh jadi, pendapat Einstein ini bisa saja dimaknai bahwa sebenarnya jika mampu menguasai pelajaran matematika, maka otak akan memiliki kemampuan tinggi, sehingga seseorang akan mampu mempelajari bidang-bidang ilmu lainnya dengan sangat mudah.
Tak heran bila kemudian Einstein berusaha keras mempelajari ilmu matematika, baik di tempat kelas, maupun mempelajarinya di tempat sekolah, baik secara otodidak maupun dengan bantuan orang tuanya.
Tak ayal jika kemudian kemampuan matematikanya saat kecil berada sangat pada atas kemampuan rata-rata teman sekelasnya.
Dalam buku ini diungkap, satu teknik yang menjadi rumus Einstein dalam belajar adalah dengan debat, yakni selalu mempertanyakan alasan berbagai hal.
Dengan pertanyaan-pertanyaan itu, ia selalu dapat berpikir kritis, sehingga selalu terdorong untuk meneliti, melakukan uji coba, serta merangkai hal baru.
Ilmuwan dunia selanjutnya yang tersebut dibahas dalam buku ini adalah Aristoteles. Ia adalah orang filsuf besar yang tersebut miliki pengetahuan luas dalam berbagai disiplin ilmu: fisika, puisi, zoology, logika, filsafat, retorika, politik, pemerintahan, lalu etika biologi.
Aristoteles lahir tahun 384 SM di tempat Stagira, sebuah kota pada wilayah Chalcidice, Macedonia, Yunani. Ia tumbuh sebagai anak yang cerdas dalam menguasai berbagai mata pelajaran di area sekolah dan juga juga cerdas dalam merumuskan teori juga konsep belajar yang digunakan efektif dengan menggunakan pengamatan dan juga kajian yang sangat mendalam.
Salah satu hal yang dimaksud penting diketahui dari proses belajar Aristoteles serta proses meniti kariernya adalah tekad juga idealisme sang bapak ilmu pengetahuan untuk memisahkan diri dari kekuasaan.
Sekalipun juga menekuni filsafat kebijakan pemerintah serta ilmu pemerintahan, ia berupaya sekuat tenaga untuk tak terlibat dalam hal-hal berbau politis.
Ia justru memilih menekuni profesi guru. Baginya, menjalani profesi guru adalah cara ampuh untuk belajar akibat dapat mengulang kembali segala materi keilmuan yang digunakan telah lama dipelajari sebelumnya.
Ia juga berkesempatan mengasah kemudian mengembangkannya melalui proses penelitian.
Masih ada sederet ilmuwan yang mana sanggup disimak dalam buku ini. Misalnya Galileo Galilei dan juga Ibnu Sina.
Melalui buku terbitan Laksana (Yogyakarta) ini, pembaca dapat mengambil inspirasi kemudian motivasi belajar dari orang-orang ternama di dalam dunia.
REDAKSI17.COM
