Home / Aneka / William Wijaya Gerakkan Konser Amal Bertajuk Tchaikovsky & Rachmaninoff

William Wijaya Gerakkan Konser Amal Bertajuk Tchaikovsky & Rachmaninoff

William Wijaya Gerakkan Konser Amal Bertajuk Tchaikovsky & Rachmaninoff
Mengawali tahun 2024, konser amal bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff yang mana diselenggarakan The Bright Knight Foundation sebagai program ketiganya dalam Charity Concert Series untuk membantu mengumpulkan dana lalu memfasilitasi panti asuhan di dalam seluruh Indonesia, telah lama membawa era baru musik klasik.

Konser yang disponsori oleh Bintang Pasifik Teknik serta Purnomo Yusgiantoro Foundation ini digelar pada Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang mana menjadi pusat simbol seni musik klasik di area Indonesia.

Diketahui konser yang tersebut diprakarsai oleh William Wijaya selaku Ketua The Bright Knight Foundation tahun 2023/2024 ini bertujuan menimbulkan musik klasik menjadi bagian dari masyarakat, tambahan aksesibel lalu sanggup dinikmati oleh banyak orang serta agar musik bisa jadi diakses oleh siapapun, dikarenakan merupakan bentuk seni yang dimaksud paling ekspresif.

“Saya miliki keinginan yang kuat juga harapan yang tersebut besar untuk masa depan musik di dalam Indonesia, sebuah dunia dalam mana kesempatan berekspresi lalu menikmati musik dapat digapai oleh semua orang. Saya ingin mengambil bagian dalam gerakan baru, yaitu sebuah upaya ‘dekolonisasi’ musik klasik dengan meruntuhkan batasan-batasan yang mana selama tahun-tahun ini di-impose lalu membatasi ruang kreatif para artis. Maju musik tanah air!” ungkap William Wijaya ditulis Jumat (19/1/2024).

Dekolonisasi musik klasik merupakan upaya penting untuk membebaskan dan juga mengubah naratif serta representasi musik klasik, menjadikannya lebih tinggi inklusif, beragam, serta mencerminkan keberagaman budaya pada seluruh dunia.

William Wijaya, yang mana mengantarkan era baru ‘dekolonisasi’ musik klasik dalam Indonesia, diketahui merupakan pemain cello muda Indonesia dan juga penulis keturunan Sino yang tersebut lahir pada tahun 2005.

Memulai perjalanan musiknya pada usia 11 tahun di tempat sekolah dasar, William kemudian bergabung dengan beberapa orkestra pada 2017-2019. Berbeda dari kebanyakan, ia beralih ke musik kamar serta menjadi resitalis.

Dikenal lantaran gaya interpretasi ekspresionisnya yang tersebut unik, William juga mengeksplorasi seni lain seperti musik tradisional, puisi, seni teater, kemudian seni pertunjukan kontemporer.

Dirinya juga memperoleh banyak penghargaan diantaranya adalah medali perunggu dalam Festival Musik Internasional Raffles Singapura pada tahun 2022 juga Juara 1 Kompetisi Musik Nasional Indonesia pada tahun 2020.

Selain menggeluti dunia musik, William juga gigih serta berpartisipasi dalam dunia aktivisme kemudian amal seperti dalam program The Bright Knight Foundation.

Sebelumnya, William juga menjadi salah satu pendiri kemudian Direktur Artistik Nawasena Creative, sebuah organisasi pengajaran musik yang digunakan berfokus pada anak-anak berkebutuhan khusus.

Inspirasi William berasal dari Mstislav Rostropovich lalu Marina Abramovic, serta ia meyakini pada kekuatan ekspresi untuk menyuarakan hal-hal yang mana tak terungkapkan, memperjuangkan kemanusiaan melalui seni lalu aktivisme.

Melalui dedikasinya yang dimaksud gigih, William Wijaya menciptakan jejak penting dalam musik klasik Indonesia, membawa nuansa baru lalu menghubungkan seni dengan perjuangan kemanusiaan.

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *