Home / Politik / Pakar Mikro Ekspresi Sebut Emosi Mahfud MD di Titik Didih Saat Diserang Gibran

Pakar Mikro Ekspresi Sebut Emosi Mahfud MD di Titik Didih Saat Diserang Gibran

Pakar Mikro Ekspresi Sebut Emosi Mahfud MD pada Titik Didih Saat Diserang Gibran
Jakarta,REDAKSI17.COM – Emosi calon delegasi presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menurut Monica Kumalasari pakar gestur dan juga mikro ekspresi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia memuncak pada debat cawapres kemarin malam. Utamanya saat mendapat serangan dari cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

“Untuk nomor urut 3 saya mengamati bahwa kekesalannya memuncak dari skakmat yang dimaksud disampaikan oleh (nomor urut) 2, menciptakan Pak Mahfud menjadi hilang kendali secara halus,” ujar Monica kepada Antara, seperti dikutip, Senin (22/1).

Monica menyebut rasa kesal terlihat saat Mahfud MD merespon “serangan” dari Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, saat mengeksplorasi isu yang digunakan disebut Gibran “greenflation” atau inflasi hijau, ketika debat yang berlangsung Minggu (21/1) malam.

Pada momen itu, Monica menemukan perubahan mikro ekspresi pada wajah Mahfud MD, yang digunakan ditampakkan hampir sepanjang debat, yakni ekspresi contempt, di dalam mana salah satu ujung bibir naik ke atas.

“Contempt ini merupakan ekspresi dalam mana yang dimaksud bersangkutan menganggap bahwa lawan bicaranya itu lebih tinggi inferior. Nah, ini nampak bukan cuma untuk Gibran saja, tetapi juga merespon (nomor urut) 1 (Muhaimin Iskandar) juga seperti itu,” jelas Monica.

Lebih lanjut, Monica mengatakan bahwa Mahfud MD mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik, kemudian konsisten dengan rasa percaya dirinya yang dimaksud luar biasa tinggi.

Sementara itu, Monica Kumalasari menyampaikan bahwa calon perwakilan presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kerap menampilkan gestur lalu ekspresi “menyerang” saat debat keempat.

“Dari 02 kali ini berbeda dengan tampilan sebelumnya yang tersebut sudah mendapatkan sentimen positif dari masyarakat, kali ini justru menampilkan ekspresi-ekspresi menyerang yang dimaksud tidak ada perlu,” kata Monica.

Menurut Monica, hal hal itu justru menimbulkan kesan lalu sentimen negatif, bahkan menghilangkan citra santun yang mana dimiliki Gibran. Gestur hal tersebut juga disayangkan, mengingat sentimen yang terbangun dari debat cawapres perdana Gibran sudah cukup impresif serta pada luar ekspektasi publik.

“Nah ini banyak hal-hal yang digunakan bukan perlu, kemudian tidaklah menyokong secara substansi yang mana disampaikan, sentimennya sangat negatif. Ini justru mengherankan oleh sebab itu pada penampilan debat perdananya sudah cukup baik, tetapi, kali ini justru malah menyerang (nomor urut) 1 dan juga 2, menyebabkan kesantunannya hilang untuk merespon kepada yang mana lebih besar senior,” papar Monica.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *