Jakarta, REDAKSI17.COM – Abdi Negara atau Abdee Slank memutuskan mundur dari Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Alasannya Abdee membantu Ganjar Pranowo kemudian Mahfud MD dalam pilpres 2024 ini.
Sebagai informasi, tiada ada ada larangan bagi pejabat BUMN untuk membantu calon tertentu. Hanya saja, dia tak boleh masuk dalam tim pemenangan atau menjadi juru kampanye.
Abdee sendiri didapuk sebagai komisaris independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2021 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Masuknya musisi bernama Abdi Negara Nurdin ini ke dalam jajaran komisaris Telkom sempat menciptakan kejutan. Sebagian besar mempertanyakan kualifikasi Abdee lantaran ia lebih tinggi besar dikenal sebagai musisi (gitaris), sangat jarak jauh dari dunia korporasi.
Keputusan Abdee Slank mundur mampu dibilang cukup rakyat heboh. Dimana Abdee rela melepas gaji yang tersebut digunakan besar pada perusahaan BUMN itu.
Lantas, berapa ya kira-kira gaji yang itu diterima sang musisi ini?
Ketentuan gaji direksi serta komisaris BUMN tercantum dalam Peraturan Menteri BUMN PER-12/MBU/11/2020 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri BUMN PE-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, serta Dewan Pengawas BUMN.
![]() Resign Dari Telkom kemudian Dukung Ganjar, Abdee Slank Punya Harta Rp32,5 M |
Dalam beleid tersebut, gaji pribadi komisaris utama adalah sebesar 45% dari gaji direktur utama pada sebuah perusahaan. Sementara gaji duta komisaris utama sebesar 42,5% dari gaji direktur utama.
Adapun anggota dewan komisaris lainnya mendapatkan gaji sebesar 90% dari gaji komisaris utama.
Namun selain memperoleh gaji, para anggota komisaris juga dapat jadi mendapatkan tantiem atau bonus yang dimaksud digunakan besarannya berbeda-beda sesuai jabatan lalu kemampuan perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan Telkom Indonesia pada 2020, remunerasi bagi dewan komisaris ditetapkan berdasarkan peraturan menteri BUMN PER/04/MBU/2014.
Komponen remunerasi terdiri dari gaji atau honorarium, tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, tunjangan asuransi purna jabatan, infrastruktur kesehatan kemudian bantuan hukum, hingga tantiem.
Namun, khusus pemberian tantiem akan tetap bergantung pada capaian BUMN yang digunakan yang disebut bersangkutan. BUMN paling sedikit harus berstatus Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap laporan keuangannya agar tantiem dapat cuma cair.
Syarat lain yang digunakan digunakan harus dipenuhi, perusahaan pelat merah yang tersebut mana dimaksud harus memperoleh keuntungan paling rendah 70% dari target 100%, capaian KPI atau indikator kinerja paling rendah 80%, perusahaan bukan rugi, serta lainnya.
Mengutip dari laporan tahunan Telkom tahun 2022, total remunerasi yang tersebut dibayarkan Telkom kepada seluruh dewan komisaris yang mana dimaksud menjabat pada periode 2022 lalu periode sebelumnya adalah Rp119,259 miliar.
Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank tercatat menerima Rp 10,85 miliar. Sebanyak Rp 3,63 miliar merupakan honorarium serta tunjangan, sedangkan Rp 7,22 miliar adalah tantiem.