Artikel ini akan mengulas lebih besar dalam tentang apa itu mythomania, faktor-faktor yang dimaksud mempengaruhinya pada kaum remaja, serta bagaimana mengenali serta menanggulangi kondisi tersebut.
Apa Itu Mythomania?
Mythomania adalah suatu kondisi pada mana seseorang mengembangkan kecenderungan berbohong secara kronis, terlepas dari motivasi atau tujuan tertentu. Orang yang mengalami mythomania mungkin menciptakan cerita-cerita yang dimaksud tak benar untuk mendapatkan perhatian, pujian, atau untuk meningkatkan rasa biaya diri mereka.
Perbedaan antara mythomania dengan kebohongan biasa adalah bahwa orang yang dimaksud mengalami mythomania tidaklah selalu menyadari bahwa merek berbohong, juga dia seringkali mempercayai cerita-cerita yang digunakan merekan ciptakan.
Faktor-Faktor yang dimaksud Memengaruhi Kaum Remaja
Dorongan untuk Diterima lalu Dihargai: Kaum remaja seringkali mengalami tekanan sosial kemudian keinginan untuk diterima oleh teman-teman mereka. Jika manusia remaja merasa bahwa cerita-cerita bohong dapat menciptakan mereka itu tambahan menarik atau disukai, merek mungkin cenderung mengembangkan mythomania.
Rasa Rendah Diri: Kaum remaja yang merasa rendah diri atau bukan percaya diri dapat menggunakan berbohong sebagai cara untuk menciptakan citra diri yang lebih besar positif. Mereka mungkin berpikir bahwa dengan menciptakan cerita-cerita yang mana mengagumkan, dia dapat merasa tambahan dihormati atau diakui.
Kurangnya Keterampilan Sosial: Beberapa remaja mungkin kesulitan dalam berinteraksi sosial kemudian merasa bahwa dengan menciptakan cerita-cerita dramatis, mereka itu dapat menarik perhatian juga menjalin hubungan dengan orang lain.
Pengaruh Media Sosial: Tren pengaplikasian media sosial pada remaja dapat memainkan peran dalam perkembangan mythomania. Dorongan untuk mempresentasikan kehidupan yang dimaksud sempurna atau mendapatkan banyak likes kemudian komentar di dalam media sosial dapat menjadi motivasi untuk menciptakan narasi bohong.
Bagaimana Mengenali Mythomania pada Kaum Remaja?
Perhatikan Pola Berbohong yang Konsisten: Jika orang remaja seringkali memberikan cerita-cerita yang tersebut terlalu fantastis serta sulit untuk diverifikasi, mungkin ada tanda-tanda mythomania.
Reaksi Emosional yang digunakan Tidak Wajar: Orang yang mengalami mythomania mungkin bukan menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan setelah berbohong. Jika seseorang remaja tampak tenang setelah memberikan cerita yang tersebut tak masuk akal, hal ini sanggup menjadi indikator.
Pemeriksaan Fakta: Jika ada kecurigaan terhadap suatu cerita, mencoba untuk memeriksa fakta atau mendapatkan konfirmasi dari sumber lain dapat membantu mengidentifikasi kebenaran.
Penanggulangan Mythomania pada Kaum Remaja
Bimbingan Psikologis: Psikoterapi atau konseling dapat membantu remaja untuk mengidentifikasi akar permasalahan serta mengembangkan keterampilan sosial yang mana sehat.
Penguatan Harga Diri: Membantu remaja mengembangkan rasa nilai tukar diri yang mana positif melalui dukungan keluarga juga lingkungan sosial dapat mengurangi dorongan untuk berbohong.
Pendidikan tentang Konsekuensi Berbohong: Memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari berbohong dapat membantu remaja menyadari pentingnya kejujuran dalam hubungan sosial.
Mengenali mythomania pada kaum remaja adalah langkah awal untuk memberikan bantuan yang digunakan dibutuhkan. Dengan pemahaman yang tersebut lebih banyak baik tentang faktor-faktor yang digunakan memengaruhi kondisi ini, kita dapat bekerja sebanding untuk menciptakan lingkungan yang mengupayakan perkembangan sosial kemudian psikologis yang dimaksud sehat pada generasi muda.
REDAKSI17.COM