Jakarta, REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis bantuan sosial (bansos) baru berbentuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024. Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun.
Bantuan tunai itu nantinya calon diberikan sekaligus pada Februari 2024 kepada 18 jt Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bansos ini menuai sorotan sebab dibagikan di tempat tempat tengah masa kampanye pilpres 2024. Pemerintah pun sudah menegaskan bahwa bantuan itu akan diberikan pada area bulan Februari, bulan yang digunakan mana sebanding dengan pencoblosan Pemilu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan mengenai bantuan sosial (bansos) yang dimaksud digunakan makin sering diberikan oleh Presiden Joko Widodo belakangan ini. Menurutnya, pemberian bansos merupakan instrumen yang digunakan sudah ada pada dalam APBN lalu sudah disetujui oleh semua partai urusan urusan politik di area dalam DPR.
“APBN itu adalah Undang-Undang, APBN itu dibahas bersama seluruh partai kebijakan pemerintah dalam Senayan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK, di dalam area kantor Kementerian Keuangan, dikutip Rabu (31/1/2024).
Dia menambahkan pola yang hal itu identik juga ada pada pemberian bansos 2024. Dia mengatakan bansos untuk tahun ini sudah dianggarkan dalam APBN 2024 dengan nilai Rp 496 triliun. Jumlah itu bertambah sekitar Rp 20 triliun dibandingkan tahun 2023. Anggaran bansos ini juga ada dalam UU APBN yang dimaksud disetujui oleh DPR.
Dia menunjukkan pada dalam dalam APBN 2023 pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk tujuan bantuan sosial sebanyak Rp 476 triliun. Dia mengatakan bansos yang mana mana dianggarkan pada 2023 itu terdiri dari beberapa jenis. Seperti, melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah keseluruhan keseluruhan penerima 9,9 jt kelompok penerima kemudian kartu sembako dengan total agregat 18,7 jt penerima.
Sri Mulyani menjelaskan pada 2023, pemerintah juga mengadakan bansos baru yaitu bantuan langsung tunai (BLT) El Nino. Dia mengatakan BLT El Nino itu diberikan untuk menanggulangi dampak musim kering berkepanjangan.
“BLT El Nino yang tersebut yang tahun 2023 kami perkenalkan akibat waktu itu musim kering memuncak, meskipun sudah mulai hujan muncul banjir jadi musim tanamnya bergeser,” katanya.
Sri Mulyani mengungkapkan jumlah total total anggaran bantuan sosial (Bansos) yang mana dianggarkan pada APBN 2024 mencapai Rp 496 triliun atau nyaris setengah kuadriliun. Dia mengatakan hitungan yang dimaksud naik Rp 20 triliun dibandingkan anggaran serupa di tempat area APBN 2023, yaitu Rp 476 triliun.
“Tahun ini 2024 Bansos di area tempat dalam APBN kita nilainya Rp 496 triliun jadi beda Rp 20 triliun,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan realisasi dari anggaran untuk bansos itu akan terus dimonitor. Dalam realisasinya, kata dia, pemakaian Bansos tentu akan menyesuaikan perkembangan kondisi yang tersebut dimaksud ada.