Jakarta,REDAKSI17.COM – Hubungan erat China dengan Tiktok kemudian bosnya Chew Shou Zi kembali mencuat dalam sidang parlemen Amerika Serikat (AS) yang tersebut digelar minggu lalu. Hal ini berulang kali terjadi saat wadah itu dihadapkan dengan parlemen AS.
Sidang yang digunakan digelar pekan lalu berfokus pada keamanan anak pada area media sosial. Namun saat itu, para senator menghubungkan Tiktok juga Chew dengan pemerintahan China.
Salah satunya adalah mempertanyakan kewarganegaraan Chew. Pertanyaan serupa juga pernah dilontarkan tahun lalu terkait dugaan kedekatan Tiktok dengan China.
Sama seperti sebelumnya, Chew menegaskan dirinya bukanlah warga negara China. Dia juga membantah mempunyai paspor negara lain selain Singapura.
“Senator, saya merupakan warga negara Singapura,” kata Chew.
Chew juga ditanya apakah berafiliasi dengan Partai Komunis China. Kembali dia membatahnya serta juga menjawab bukan merupakan warga negara China.
“Senator, Saya orang Singapura. Itu tiada benar!,” kata dia.
Selain itu Senator Ted Cruz dari partai Republik mengatakan Tiktok versi China membantu institusi belajar anak di tempat tempat sana. Namun hal yang mana sejenis tak berlaku untuk sistem di dalam dalam AS.
“Di AS, kalian menampilkan video yang membahayakan diri sendiri (self-harm) serta propaganda anti-Israel ke anak-anak. Kenapa berbeda dengan pada China?” kata Cruz.
Setelah Chew membantah pernyataan tersebut, Cruz menggambarkan topik membantah pada Hong Kong juga Tibet tiada populer pada Tiktok dibandingkan dengan Instagram. Namun Chew mengatakan tiada benar dan juga juga menegaskan algoritma platformnya tiada melakukan apapun.
“Algoritma TikTok tak membungkam konten apapun,” ujar Chew.
Senator Tom Cotton, juga dari Partai Republik, menghubungkan hambatan kelompok Uighurs. Dia bertanya apakah Chew mengupayakan pemerintah AS yang mana itu menuding China melakukan genosida pada kelompok minoritas itu di tempat dalam Xinjiang.
Chew belaka mengatakan siapapun sanggup membawa topik ini ke Tiktok. Cotton yang dimaksud digunakan tak puas dengan jawaban itu kembali bertanya apakah Chew setuju dengan Presiden Joe Biden yang digunakan yang menyebut Presiden Xi Jinping sebagai diktator.
Chew tak menjawab pertanyaan itu dengan alasan posisinya tiada bisa saja jadi mengomentari isu pemimpin negara. Jawaban itu menyebabkan Cotton menyerangnya dengan mengatakan Chew takut kehilangan pekerjaannya jika menerbitkan pernyataan perihal pemerintah China.
“Apakah Anda takut kehilangan pekerjaan jika mengatakan sesuatu tentang Partai Komunis China? Anda takut ditangkap atau menghilang ketika berkunjung ke China?” begitu bunyi cercaannya.
Para senator mengundang beberapa bos media sosial lainnya. Mulai dari CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO X Linda Yaccarino, CEO Snap Evan Spiegel, serta CEO Discord Jason Citron.