Uya Kuya dengan segera membantah tuduhan pelanggaran pemilu. Bapak dua anak ini membeberkan peristiwa yang dimaksud terjadi pada Rabu, 14 Februari 2024.
“Pas hari pencoblosan, saya memang ke Malaysia, lagi ngurus orang yang dimaksud mau saya pulangkan sebab sakit,” kata Uya Kuya saat dihubungi awak media Sabtu (17/2/2024).
Bersamaan dengan itu, Uya Kuya juga datang ke TPS untuk melihat pemungutan suara. Tiba di tempat sana, ia dikerubungi orang-orang yang dimaksud hendak memohonkan foto.

“Tapi tak memakai atribut apa-apa, nggak kampanye juga, tidak ada ngomong apa, orang datang minta foto lalu ngomong ‘hidup Uya!, ‘Prabowo’ saya nggak ngomong apa-apa,” kata Uya Kuya.
“Malah saya bilang, saya nggak boleh kampanye juga tak mengeluarkan jari apa pun,” ujar presenter 48 tahun ini.
Uya Kuya balik menantang, jika orang-orang yang digunakan menyebutnya melakukan pelanggaran, suami Astrid Kuya ini menagih bukti.
“Jadi kalau ada bukti, kasih aja. Nggak akan datang ada,” ucapnya.
Uya Kuya juga membantah mengenai tuduhan yang mana mengatakan dirinya akan naik ke tong untuk kampanye.
![Uya Kuya lalu Astrid Kuya pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023) [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/29/82988-uya-kuya-dan-astrid-kuya.jpg)
Artis lulusan S1 Universitas Indonesia menekankan, memahami normal juga aturan. Sehingga tak mungkin melakukan tindakan memalukan.
“Mana fotonya? Nggak ada berdiri di tempat atas tong. Saya ini orang berpendidikan, terpelajar, mana mungkin saya melakukan yang ada efek pelanggaran,” kata Uya Kuya.
Mantan personel Tofu ini menambahkan, “Kalau saya orang udik, mungkin aja saya melakukan itu. Tapi kan saya nggak.”
Sebelum memberikan klarifikasi, dugaan perihal Uya Kuya melanggar pemilihan umum hadir dari keterangan Direktur Migrant Care Wahyu Susilo. Pihaknya mendapat laporan bahwa Uya Kuya melakukan kampanye di tempat TPS World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kami mendapatkan aktivitas pelanggaran pidana pemilihan umum akibat melakukan kampanye pada hari H pencoblosan, yaitu ini diimplementasikan Uya Kuya,” kata Wahyu Susilo dalam jumpa pers secara daring, Sabtu (17/2/2024).
“Kalau kita analisis lebih tinggi jauh, apakah itu kampanye? Bisa dibilang iya,” kata Wahyu lagi.
Pihaknya juga berencana melaporkan dugaan pelanggaran hal tersebut ke Bawaslu.