Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, menjelaskan bahwa konsep penerapan teknologi ini masih dalam tahap pengembangan kemudian akan diterapkan secara bertahap.
“Penerapan teknologi jalan yang dapat mengisi ulang daya mobil listrik dalam tol IKN itu masih merupakan konsep juga penerapannya dijalani secara bertahap,” ujar Danis Sumadilaga pada Jakarta, Jumat.
Teknologi ini sudah pernah sukses diimplementasikan di tempat beberapa negara Eropa, pada mana mobil listrik dapat mengisi ulang daya baterainya saat melintas di tempat jalan tol.
“Nantinya, kita akan coba satu segmen di tempat tol setelah dijalani pengaspalan, dengan pemasangan lapisan khusus dalam jalan tol tersebut,” tambahnya.
Penerapan teknologi jalan yang mana dapat mengisi daya mobil listrik juga akan diuji coba di dalam area parkir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan kemudian efisiensi pemakaian mobil listrik pada IKN.
Sementara itu, progres konstruksi Jalan Tol Akses IKN terus berlanjut, mencapai kontrak hingga seksi 5B, 6A, lalu 6B untuk mencapai Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Pembangunan seksi 5B juga meliputi akses ke Bandara VVIP IKN.
Pada 8 Februari, progres konstruksi Tol Akses IKN untuk beberapa seksi mencapai hitungan yang mana signifikan. Seksi 3A mencapai 69,7 persen, seksi 3B 69,0 persen, kemudian seksi 5A mencapai 77,5 persen. Seksi 5B, yang tersebut baru terkontrak beberapa bulan lalu, miliki progres sekitar 12 persen, sementara seksi 6A lalu 6B masih membutuhkan dukungan terkait lahan.
Danis Sumadilaga menegaskan target fungsional bisa saja dilewati satu arah pada Agustus 2024. “Kita usahakan,” ujarnya.
Jalan tol IKN ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan menuju KIPP IKN, mengurangi waktu perjalanan dari 2 jam 15 menit menjadi semata-mata sekitar 45 menit dengan jarak 57 km, melalui Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan juga Lintas Sepaku. Selain itu, jaringan jalan tol ini juga menonjolkan prinsip IKN sebagai kota hutan dan juga kota pintar (smart forest city) dengan penyertaan pohon-pohon endemik Kalimantan di dalam sepanjang sisi kanan kiri jalan.