Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan kabar terbaru mengenai kelanjutan proyek Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) usai ditinggal barisan perkumpulan konglomerat Indonesia kemudian sebentar lagi Presiden Joko Widodo lengser. Menurut Basuki saat ini pihaknya masih mereview proyek hal hal itu termasuk market sounding hingga penetapan pemenang.
“Saya kemarin rapim saya tanya satu-satu Getaci ini kita lagi kayak market sounding kira-kira ada yang dimaksud mau bergabung tender atau nggak. Tahun ini target penetapan pemenang,” ungkap Basuki di dalam area Tempat Pemungutan Suara (TPS) 161 pada Perumahan Kemang Pratama, Kelurahan Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. dikutip Minggu (18/2/2024).
Sebelumnya Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Sony Sulaksono mengungkapkan pemerintah tengah melakukan tender ulang Tol Getaci untuk menemukan pemodal baru. Hingga pada masa saat ini nama baru yang dimaksud hal tersebut terpilih untuk menggarap proyek ini masih dalam tahap pencarian, namun dalam waktu dekat nama-nama penanam modal itu sudah akan terlihat.
“Saat ini tol Getaci masih dalam proses prakualifikasi. Target Maret sudah ada calon-calon untuk masuk tahap tender. Target kita penetepan pemenang akan sekitar Agustus juga perjanjian pengusahaan jalan tol (perjanjian invertasi) sekitar September 2024,” ungkap Sony saat berbincang dengan CNBC Indonesia.
Meski nama pemodal baru akan muncul, namun masih ada beberapa orang tahapan menuju proses pembangunannya, yakni pembebasan lahan. Di tahap awal, pemerintah calon mengutamakan dalam titik awal yakni Gedebage.
“Pengadaan tanah masih berlangsung lalu diharapkan selesai juga dalam tempat akhir 2024. Pembangunan akan dikerjakan dulu untuk Gedebage – Garut Utara 2025-2027 sehingga 2028 segmen itu sudah mampu dioperasikan,” ujar Sony.
![]() Proyek Jalan Tol Getaci, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. (Tangkapan Layar Official Jasa Marga) |
Masyarakat pun harus menunggu beberapa tahun lagi untuk menggunakan jalan tol terpanjang di area area RI ini, termasuk proyek jalan tol setelah Garut Utara selesai.
“Konstruksi Garut Utara – Ciamis akan dikerjakan penyelenggaraan 2030, dimana pembebasan lahan dikerjakan 2028,” kata Sony.
Saat ini sudah ada beberapa penanam modal dari beberapa jumlah keseluruhan negara yang mana dimaksud tertarik untuk masuk ke dalam proyek tol terpanjang di dalam tempat RI ini. Sony pun menyebut jika investornya bervariasi bukan belaka dari negara Asia tapi juga sampai Amerika.
“Sejauh ini udah banyak juga dari dalam kemudian luar negeri ada, kita pernah ngobrol dengan kami dalam BPJT dari Australia, dari China, Timur Tengah, ada beberapa yang dimaksud sudah berpengalaman Malaysia, Hong Kong, Kanada dia tertarik menjajaki itu,” imbuhnya.
Sony menyebut pemerintah akan datang berperan dalam pembebasan tanah, sementara penanam modal fokus dalam pembangunannya. Dalam proses perkembangan pemodal akan datang berperan dalam memberikan dana, sementara kontraktor lebih lanjut tinggi kepada pembangunannya.
Jalan Tol GeTaCi atau Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap mempunyai total 206,65 Km melintas dalam tempat dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat (171,40 Km) Provinsi Jawa Tengah (35,25 Km) dan juga juga akan menjadi Jalan Tol terpanjang pada dalam Indonesia. Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Jalan tol ini terbagi atas empat seksi, antara lain :
– Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km
– Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km
– Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km
– Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km
Sebelumnya perkumpulan yang digunakan berisikan perusahaan BUMN kemudian swasta akan datang membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan dalam dalam balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka. Namun, beberapa memilih hengkang.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin aliansi perkembangan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk miliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.