Jakarta, REDAKSI17.COM – Pasar keuangan Indonesia ditutup menguat pada pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lalu nilai tukar rupiah mengalami apresiasi begitu pula Surat Berharga Negara (SBN) kembali diborong investor.
Pasar keuangan diperkirakan bergerak volatile pada pekan ini dengan banyaknya jadwal kemudian data yang dimaksud digunakan akan keluar. Selengkapnya mengenai proyeksi serta sentimen pasar pekan ini mampu dibaca pada halaman 3 artikel ini
Pada penutupan perdagangan Jumat (16/2/2024), IHSG ditutup menguat 0,44% secara harian atau 32,26 poin menuju posisi 7.335,54. Penguatan harian hal itu berhasil mengakumulasi IHSG melonjak 1,39% sepanjang pekan.
Posisi penutupan IHSG yang disebut menjadi yang dimaksud digunakan tertinggi sejak 5 Januari 2023 serta sudah tinggal 25 poin lagi IHSG dapat belaka mencapai level all-time-high (ATH) sepanjang sejarah.
Sepanjang pekan lalu, IHSG berhasil ditutup hijau dalam tiga hari kemudian cuma satu hari belaka IHSG ditutup merah. Apresiasi tertinggi terjadi pada penutupan perdagangan Kamis (15/2/2024) yakni sebesar 1,3% ke nomor 7.303,28.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai sekitar Rp16 triliun dengan melibatkan 18 miliaran saham yang dimaksud dimaksud berpindah tangan sebanyak 1,2 jt kali. Sebanyak 221 saham menguat, 316 saham melemah, kemudian 226 saham mendatar.
Secara sektoral, sektor industrial menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Jumat lalu, yakni sebesar 0,51%.
Penguatan IHSG sepanjang pekan lalu tak lepas dari arus dana asing yang dimaksud itu masuk ke pasar saham Indonesia. Bank Indonesia (BI) telah lama dijalankan merilis berdasarkan data transaksi 12 – 15 Februari 2024, pemodal asing mencatatkan capital inflow sebesar Rp6,03 triliun.
Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) relatif stagnan. Dikutip dari Refinitiv, nilai tukar rupiah dalam posisi Rp 15.615/US$ pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (15/12/2023).
Sementara secara mingguan, rupiah juga menguat 0,1%. Hal ini merupakan penguatan beruntun sejak 29 Januari 2024 atau dengan kata lain tiga minggu beruntun.
Optimisme pelaku pasar terjadi setelah hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei maupun real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimaksud dimaksud menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan kedua pasangan calon (paslon) lainnya.
Untuk diketahui, hasil quick count yang mana digunakan sudah mencapai 100% yakni lembaga survei Politika Research Consulting (PRC) menunjukkan Prabowo-Gibran pimpin perolehan pernyataan sebesar 59,22%. Sedangkan hasil real count KPU per 17 Februari 2024 pukul 19:30 WIB dengan capaian 66,61% menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan pernyataan 57,95%.
Hal ini memberikan angin segar ke pasar keuangan dikarenakan prospek satu putaran dapat terjadi kemudian kepastian semakin besar terjadi pada depan mata.
Selanjutnya, beralih pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang mana dimaksud bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan menjadi 6,62% pada penutupan perdagangan Jumat (16/2/2024).
Perlu diketahui, hubungan yield kemudian nilai pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti nilai tukar obligasi naik, hal ini menunjukkan minat pemodal mulai kembali lagi ke SBN.





