Komisioner KPU Lampung Ali Sidik mengatakan, dari enam KPPS yang tersebut meninggal dunia tersebut, empat dalam antaranya wafat usai melaksanakan tugas pemungutan suara.
“Dari enam petugas KPPS ini, ada yang dimaksud kelelahan usai melaksanakan tugas, kemudian ada yang mana wafat sebelum melaksanakan pemungutan pengumuman serta oleh sebab itu hal lainnya. Tetapi yang pasti meninggalnya bukan di tempat hari pemungutan suara,” kata dia.
Bahkan tiga dalam antaranya sempat masuk perawatan di area rumah sakit kemudian meninggal setelah dirawat sebab tersambar petir, tersengat listrik juga sebab stroke.
Ali juga mengatakan selain KPPS yang dimaksud meninggal dunia, KPU Lampung juga mendapat laporan terdapat dua orang linmas yang digunakan meninggal dunia setelah hari pemungutan suara.
“Para petugas pilpres yang meninggal oleh sebab itu kelelahan itu berusia kurang dari 50 tahun semua. Kalau yang digunakan sakit usai pemungutan pendapat itu tercatat ada 74 orang,” kata dia.
Dia mengatakan bagi petugas pemilihan umum yang meninggal dunia lantaran melaksanakan tugas, KPU memberikan santunan kemudian biaya pemakaman totalnya Rp46 jt per orang.
“Namun, bagi yang mana tak dalam kondisi melaksanakan tugas tiada diberi santunan,” Jadi ada lima petugas yang mana diberi santunan, tiga dari KPPS dan juga dua linmas,” kata dia. (ANTARA)
