Jakarta – Bakal calon presiden Anies Baswedan mengenang dirinya pernah berutang saat maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Kala itu dia berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini tidak menyebut secara detail nominal utang tersebut. Akan tetapi dia menjabarkan syarat pelunasannya.
“Ketika dulu saya maju ke Pilkada DKI Jakarta, ada yang digunakan memberikan hutang lalu saya minta utang ini boleh saya berutang untuk biaya, tapi kalau saya menang utangnya dianggap lunas, kalau saya kalah maka saya akan bayar utang ini,” kata Anies pada tempat kawasan JCC, Jakarta Pusat, mengutip Detik.com, Minggu (30/9/2023).
Anies menjelaskan syarat itu diberikan karena saat berkerja dalam tempat pemerintahan, dia akan sulit untuk melunasi utang tersebut. Bila kalah, dia sanggup mencari uang dalam luar pemerintahan untuk melunasinya.
Anies kemudian bicara permasalahan urusan kebijakan pemerintah balik modal di dalam dalam pemilihan umum juga Pilkada. Anies mengatakan biayai yang dimaksud mana dikeluarkan saat proses pilpres harus dianggap sebagai upaya untuk suatu wilayah lebih banyak besar baik, bukan utang.
“Bahwa itu harus dibiayai, iya, juga ketika harus dibiayai untuk apa? Misalnya untuk apa, untuk kabupaten ini menjadi lebih besar banyak baik, kota ini menjadi baik, bukan sebagai utang,” ujarnya.
Anies juga mengakui bahwa biaya kebijakan pemerintah mahal. Dia mengatakan pemicu biaya tinggi itu ialah bukan ada batasan dalam kampanye.
Sementara itu, Anies maju ke Pilpres 2024 diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sudah mendapat dukungan tiga partai kebijakan pemerintah dari parlemen. Ketiganya yakni Partai Nasdem yang tersebut itu mempunyai 59 kursi di tempat tempat parlemen, PKB 58 kursi, lalu 50 kursi milik PKS.
Dukungan tiga partai urusan kebijakan pemerintah untuk Anies mengalami penyesuaian usai Partai Demokrat hengkang lalu PKB masuk ke KPP. Dengan demikian, Anies lolos presidential threshold dengan adanya 167 kursi parlemen yang digunakan mengusung.
Selain itu, dia juga didukung satu partai di area tempat luar parlemen yang digunakan dimaksud lolos serta akan mengikuti pilpres 2024, yakni Partai Ummat.





