Jakarta,REDAKSI17.COM – Sejumlah ekonom meyakini program makan siang gratis akan menambah berat beban Anggaran kemudian juga Pendapatan Belanja Negara (APBN). Program ini dinilai tak perlu buru-buru dieksekusi.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan ada 3 kemungkinan dampak yang digunakan digunakan akan terjadi dari pelaksanaan makan siang gratis kepada APBN.
Dampak pertama, kata dia, adalah pemerintah akan menggeser anggaran lainnya untuk menjalankan makan siang gratis ini.
“Dana yang dimaksud yang dibutuhkan ini kan besar, kemungkinan mereka itu itu akan men-trade off dari program yang dimaksud itu ada,” kata Faisal, Selasa (27/2/2024).
Apabila skenario ini yang digunakan dimaksud dipilih, Faisal mengatakan maka pemerintah akan menggeser anggaran yang dimaksud digunakan tadinya digunakan untuk program perlindungan sosial maupun anggaran kesehatan untuk dijadikan anggaran makan siang. Imbas dari kebijakan ini, kata dia, adalah anggaran untuk BPJS Kesehatan atau sekolah mungkin cuma berkurang.
“Itu konsekuensi kalau program makan siang dijalankan secara penuh dengan perkiraan anggaran pada tempat atas Rp 400 triliun,” kata dia.
Faisal melanjutkan apabila pemerintah tiada ingin menggeser anggaran yang dimaksud mana sudah ada, maka pilihan lain adalah menaikkan penerimaan pendapatan. Namun, menurut dia opsi ini terasa tidaklah mungkin. Sebab, meningkatkan anggaran hingga Rp 400 triliun dalam jangka waktu pendek akan sangat sulit dilakukan.
Dia mengatakan opsi lainnya adalah dengan memperlebar defisit alias menambah utang. Dia menilai opsi ini yang digunakan mana paling mungkin dikerjakan pemerintah.
“Ini yang tersebut saya bilang paling besar kemungkinannya adalah dengan menaikkan defisitnya,” kata dia.
Faisal berkata ketika kebijakan menambah defisit ini yang dimaksud digunakan dipilih, maka konsekuensinya cukup berat. Menurut dia, selama ini APBN sudah babak belur dihantam oleh pandemi Covid-19. Utang bertambah sehingga kewajiban Indonesia untuk membayar bunga utang juga makin tinggi.
“Beban bunga utang sudah meningkat dari tahun ke tahun, ke depan ruang fiskalnya sanggup makin tipis,” ujar dia.
Makan siang gratis menjadi salah satu janji kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto kemudian juga Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini menjadi pemenang Pemilihan Presiden 2024 versi hitung cepat berbagai lembaga survei. Pasangan yang mana mana didukung oleh Presiden Joko Widodo ini juga unggul sementara dalam rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan pengumuman yang tersebut mana belum masuk 100%.
Meski belum resmi menjadi pemenang, pemerintah Presiden Jokowi mulai mengambil ancang-ancang melaksanakan program makan siang gratis. Pemerintah berencana memasukkan anggaran hal itu ke dalam Rancangan APBN 2025. Dalam rapat kabinet kemarin, rencana pelaksanaan program ini juga sudah dibahas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai rapat mengatakan defisit untuk APBN 2025 dirancang pada rentang 2,45% hingga 2,8% dari Produk Domestik Bruto. Ini artinya defisit melebar dibandingkan dalam APBN 2024 atau 2023. Sri Mulyani berkata rancangan defisit itu sudah menghitung program yang dimaksud digunakan akan dilaksanakan oleh presiden terpilih.
Direktur Eksekutif Center for Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira berkata pemerintah seharusnya tak perlu buru-buru dalam melaksanakan program ini. Menurut dia, ruang fiskal yang mana mana dimiliki RI sedang sempit oleh bunga pembayaran utang yang tersebut mana meningkat juga banyaknya program-program lain yang dimaksud yang menelan anggaran jumbo, seperti Ibu Kota Nusantara.
“Kalau anggaran besar seperti makan siang serta IKN berjalan secara paralel, maka yang tersebut hal tersebut dikhawatirkan adalah defisit anggarannya akan semakin menjadi beban bagi perekonomian,” kata dia.
Dia menyarankan agar pemerintah menyiapkan terlebih dahulu anggaran lalu ketersediaan materi makanan untuk menjalankan program ini. Bila tidaklah disiapkan, dia khawatir program ini malah akan menambah beban APBN, bahkan inflasi yang disebabkan oleh substansi makanan.
“kalau bukan disiapkan hulunya dengan kritis yang dimaksud terjadi adalah kenaikan tarif lalu belum tentu petani diuntungkan, program ini serta kenaikan nilai tukar jual akan lebih besar banyak dinikmati dari sisi distributornya,” ujar dia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program makan siang gratis merupakan upaya untuk memperbaiki gizi serta pengentasan stunting. Menurut dia, program ini bukan akan menambah defisit APBN.
Dia mengatakan defisit APBN 2024 juga 2025 hampir sama, yakni pada rentang 2,4-2,8%. “Kan budget defisitnya hampir identik dengan tahun ini 2,4 sampai 2,8,” kata dia.
Airlangga menuturkan pemerintah akan menjalankan program ini secara bertahap. Sumber anggaran, kata dia, dapat belaka diambil dari anggaran pendidikan, kesehatan maupun menjadi program baru.
“Ya nanti macam-macam, sanggup dari sekolah bisa, dari kesehatan, banyak faktor lalu sanggup jadi program baru juga, kombinasi,” kata dia.