Nenek Dayeh jadi korban meninggal dunai diduga akibat pengumuman ledakan petasan yang tersebut dinyalakan oleh Ahmad Rizal. Dayeh sendiri menurut pengakuan keluarga baru pulang dari rumah sakit kemudian miliki riwayat penyakit jantung.
Menurut tetangga korban, Daspin, nenek Dayeh miliki riwayat sakit jantung. Keadaannya memburuk secara tajam setelah mendengar pengumuman petasan yang tersebut mengagetkan.
Upaya keluarganya membawa Dayeh ke beberapa rumah sakit dalam wilayah Pantura Subang lalu Karawang gagal, dikarenakan penuh lalu tak memberikan pelayanan.
Aksi Ahmad Rizal memohon anak buahnya menyalakan petasan di tempat menara masji menjadi merebak dalam sosial media. Aksi ini dijalani Rizal lantaran kecewa diduga perolehan suaranya di area Pemilu 2024 yang kecil.
Tak belaka meledakan satu petasan, Rizal juga dikabarkan menyulut petasan di tempat beberapa jumlah titik. Selain itu, Rizal juga disebut membongkar jalan umum yang berada pada wilayah dapilnya.
Aksi Rizal ini menurut Kapolsek Patokbeusi, AKP Anton Indra Gunawan menciptakan geram warga. AKP Anton menyebut bahwa pihaknya berusaha untuk melakukan mediasi antara pihak Ahmad Rizal dengan warga yang dimaksud mengalami kerugian.
“Tindakan yang tersebut bersangkutan (Caleg NasDem) itu mendapat kecaman keras dari warga. Akhirnya, terjadi kesepakatan, bahwa keluarganya bersedia untuk mengganti semua kerugian yang terjadi,” ujar Anton seperti dikutip dari HarapanRakyat.com–jaringan Suara.com, Selasa (27/2).
Anton menyatakan bahwa kedua belah pihak telah lama setuju untuk tiada melanjutkan permasalahan ke jalur hukum. Dengan syarat, H Rizal bersedia bertanggung jawab atas tindakannya yang dimaksud tak terpuji juga mengganggu ketertiban umum di dalam Desa Tambakjati.
Sementara itu, Rizal membantah bahwa aksinya meledakan petasan disebabkan perolehan suaranya dalam pilpres 2024 yang mana rendah. Rizal menyebut bahwa aksi membakar petasan dalam atas menara masjid Dusun Sengon, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang sebagai bentuk kegembiraan.
Namun Rizal mengakui bahwa sebagian petasan memag diledakkan di area banyak titik. Sementara untuk Dayeh, lansia yang meninggal itu kata Rizal sudah lama sakit.
“Kejadian itu sebelum selesai perhitungan di area semua TPS, jadi warga menganggapnya saya sudah menang jadi ingin merayakan. Kemudian untuk yang tersebut meninggal itu sudah lama sakit, sudah empat tahun,” jelasnya kepada awak media seperti dikutip.
Terkait tudingan membongkar jalan umum, Rizal mengatakan bahwa jalan itu dibangun menggunakan uang pribadinya bukan dana aspirasi.
“Jadi ada warga dalam sana yang mana janjikan dapat pernyataan banyak, kemudian mengatakan kalau ucapan saya sedikit bisa saja dibongkar lagi, jadi itu saya bongkar,” ucapnya.
Ahmad Rizal telah dilakukan menjadi anggota DPRD Subang selama dua periode, bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Subang pada periode 2014-2019. Namun, ia mundur dari Partai Demokrat menjauhi pemilihan umum 2024 juga saat ini terdaftar sebagai caleg nomor urut 8 dari Partai NasDem untuk Dapil IV Subang.
