Jakarta,REDAKSI17.COM – Janji kampanye pasangan calon presiden lalu perwakilan presiden Prabowo Subianto lalu Gibran Rakabuming yakni makan siang gratis, belakangan ramai diperbincangkan, lantaran rencana program itu sudah dibahas dalam rapat kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membuka ucapan ihwal pembahasan rencana program makan siang gratis.
Sebagaimana diketahui, anggaran program makan siang gratis diperkirakan senilai Rp15.000 per porsi. Menurut Arief, anggaran itu tak ada cukup untuk satu paket menu yang mana yang disebut memenuhi kebutuhan.
“Ya makanya harus dikalkulasi. Kalau yang dimaksud dimaksud Badan Pangan kan Rp25.000 per porsi. Badan Pangan sudah mengerjakan serta program kita Rp25.000 ya. Dan ini kan harus dilihat Rp25.000 dalam tempat Jakarta belum tentu Rp25.000 pada Papua, jadi tergantung sebarannya,” Arief saat ditemui usai acara Economic Outlook 2024 yang dimaksud digelar CNBC Indonesia pada tempat Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Untuk itu, Arief menilai program makan siang gratis memang masih perlu dipelajari betul kemudian harus bersifat memaksa kepada murid-murid yang digunakan dimaksud menerima makan siang gratis itu nantinya.
“Itu harus dipelajari betul, dan juga juga harus bersifat memaksa, harus sampai dimakan pada tempat, nggak sanggup di-takeaway. Jadi harus kita pastikan dimakan pada tempat,” sebutnya.
Program Bapanas
Di sisi lain, Arief mengaku belum ada informasi apapun terkait rencana program makan siang gratis sebagaimana janji paslon Prabowo-Gibran. Namun, ia menyebut pihaknya saat ini memang sudah mempunyai program yang mana berkaitan langsung dengan pemberian makan kepada masyarakat, lalu Bapanas sudah punya regulasinya.
“Karena dalam rapat kabinet lalu itu disampaikan bahwa, nanti siapapun yang digunakan terpilih itu pasti ada urusannya serupa pangan, semuanya kan punya program di area dalam bidang pangan. Jadi itu ya kita siapkan secara umum,” kata Arief saat ditemui pada Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
“Ini kan makan gratis masih nunggu sampai dengan Maret dulu. Belum ada informasi apa-apa. Tapi kan kita mempersiapkan sampai dengan nanti bukan Oktober. Kalau Badan Pangan kan sudah miliki program-program yang tersebut berkaitan langsung sebanding pemberian makan kepada masyarakat, termasuk dalam beberapa lokasi strategis, kan sudah mulai. Bapanas sudah punya regulasinya, sudah ada, tinggal skalanya semata yang dimaksud diperbesar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, program makan siang gratis masih dalam tahap pengkajian serta diskusi lebih besar lanjut lanjut.
Tak hanya sekali sekali itu, dia menyarankan agar dalam program itu harus ada ahli gizi yang digunakan dimaksud menimbulkan menunya, sehingga ada standar menu, standar masakan, juga nutrisi yang dimaksud yang disebut harus dipenuhi.
“Makanya ini kan masih dipelajari, dan juga juga ini kan dalam diskusi semua, apakah dibuat dapur, apakah diberikan kepada siapa, itu kan banyak,” tutur dia.
“Tapi kalau prototype yang itu ada di area area Sukabumi, yang mana digunakan penggiat program ini ada dapur sendiri, juga itu bersih sekali. Misalnya, baru masuk sudah ada tempat sepatu, kemudian sarung tangan, semuanya bersih. Kemudian stainless table kalau kita memproses, dikarenakan kan jangan sampai program itu malah menciptakan sakit perut orang. Maksudnya mau memberikan nutrisi malah menyebabkan sakit.Itu standar nutrisi, standar sop itu sedang dipelajari,” pungkas Arief.