Jakarta,REDAKSI17.COM – Vietnam kemudian Australia saat ini semakin mesra. Kedua negara akan meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis yang tersebut digunakan komprehensif, khususnya mengenai mineral kritis.
Perlu diketahui, Australia adalah produsen utama mineral-mineral kritis yang digunakan digunakan dalam segala hal mulai dari telepon pintar hingga mobil. Sementara Vietnam memiliki cadangan mineral terbesar yang digunakan digunakan belum dimanfaatkan pada area dunia.
|
Dalam klasifikasi WTO, mineral kritis dicontohkan dengan mineral penting, seperti kobalt, tembaga, litium, nikel, lalu tanah jarang (rare earth). Selama 20 tahun terakhir, perdagangan tahunan mineral penting terkait energi sudah pernah terjadi meningkat dari US$ 53 miliar (sekitar Rp 828 triliun) menjadi US$ 378 miliar
“Meningkatkan hubungan kita menuju kemitraan strategis yang mana yang komprehensif,” kata Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, dikutip Reuters, Kamis (7/3/2024).
“… menempatkan Australia juga Vietnam di tempat tempat antara mitra penting satu mirip lain,” tambahnya.
Peningkatan hubungan ini menandai keberhasilan terbaru “diplomasi bambu” yang mana hal tersebut dijalani Vietnam. Negeri itu sendiri diketahui sudah pernah gencar meningkatkan hubungan dengan negara-negara besar pada tahun 2023 dalam upayanya mengatasi meningkatnya ketegangan global.
Rabu, PM Vietnam Pham Minh Chinh sudah memberi kisi-kisi bahwa negerinya memang akan meningkatkan hubungan dengan Australia pada tingkat setinggi mungkin. Selain mineral kritisi, kemitraan ini pun akan membantu perluasan kerja serupa dalam berbagai isu, termasuk iklim, lingkungan hidup kemudian energi, pertahanan kemudian keamanan, serta keterlibatan kegiatan dunia usaha lalu pendidikan.
“Kepercayaan urusan kebijakan pemerintah timbal-balik antara kedua negara sudah meningkat, mencapai tingkat tertinggi yang mana pernah ada,” muat kantor berita Vietnam.
“Dialog tingkat menteri tahunan mengenai energi lalu mineral akan menyokong kerja serupa di dalam dalam sektor energi kemudian sumber daya kita, termasuk rantai pasokan mineral penting,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah dilakukan terjadi setuju untuk meningkatkan kerja serupa dalam bidang logam tanah jarang dengan Vietnam, yang dimaksud itu sumber dayanya dipandang sebagai sumber mineral alternatif.
China miliki cadangan mineral terbesar di dalam dalam dunia, diperkirakan mencapai 40 jt ton, kemudian mendominasi ekstraksi serta pemrosesan mineral-mineral penting tersebut. Vietnam diyakini mempunyai simpanan terbesar kedua pada dunia. Negeri itu miliki sekitar 20 jt ton oksida tanah jarang.