Home / Seni dan Budaya / Sadana Agung di Pusaran Tuduhan Diskriminasi Difabel dan Efek Popularitas Film Agak Laen

Sadana Agung di Pusaran Tuduhan Diskriminasi Difabel dan Efek Popularitas Film Agak Laen

Sadana Agung di dalam Pusaran Tuduhan Diskriminasi Difabel serta Efek Popularitas Film Agak Laen
Komika Sadana Agung belakangan mencuri perhatian rakyat sebab aktingnya yang digunakan apik dalam film komedi horor Agak Laen.

Dalam film garapan sutradara Muhadkly Acho itu, Sadana Agung berperan sebagai Obet, pribadi penjaga kebersihan di dalam pasar malam yang tersebut bisu.

Meski dinobatkan sebagai film terlaris kedua sepanjang masa, Agak Laen sempat menuai kritik sebab dianggap melakukan diskriminasi terhadap kaum difabel melalui karakter Obet.

Kritik yang disampaikan manusia pengguna wadah X baru-baru ini.

Suara.com sempat mewawancara Sadana Agung terkait hal tersebut. Selain persoalan kritik kami juga bertanya terkait dampak yang dimaksud terjadi usai film Agak Laen ditonton banyak orang.

Berikut perbincangan singkat kami dengan Sadana Agung.

Bagaimana tanggapan Anda atas kritik yang tersebut ramai pada Twitter tentang film Agak Laen?

Sadana Agung sebagai Obet pada film Agak Laen (Instagram)
Sadana Agung sebagai Obet pada film Agak Laen (Instagram)

Kemarin sejujurnya saya juga ngelihat ya, ada ramainya dalam Twitter. Saya sendiri sebenarnya kan bukan yang diserang ya, dikarenakan kan saya pemerannya, ya. Mungkin concern-nya teman-teman lebih besar kepada positioning-nya si karakter si Obet ini.

Jujur saya sendiri awalnya ada kegelisahan juga terhadap memerankan di tempat Obet ini sebab lebih banyak kepada sebenarnya apakah bisa saja saya memerankan yang dimaksud seperti ini, gitu.

Cuma ternyata Bang Acho menghasilkan karakternya yang mana dari yang tersebut saya baca waktu reading juga sampai jadi film. Sosok Obet ini kan dibangun sebagai karakter yang tersebut baik, karakter yang jujur, yang dimaksud ingin menyuarakan kebenaran dan juga yang lebih banyak menyenangkan lagi meskipun dia punya kondisi spesial, yaitu punya keterbatasan dalam berbicara, dikarenakan Obet ini kan nggak tuli ya. Obet ini semata-mata bisunya aja. Tapi si teman-teman di tempat Pasar Malam welcome ke Obet.

Bahkan, kalau teman-teman udah nonton, di dalam Agak Laen, sosok Bang Jongki ini ketika Obet menjelaskan, dia nggak denial, dia nggak terus kayak, ‘apaan sih Obet’, nggak gitu. Dia justru berusaha pengin dengar, pengin mendengar. Obet ini punya keterbatasan, tapi saya tetap mau tahu keterlibatan dia di area di sini apa. Jadi, itu juga yang dimaksud bikin saya akhirnya yakin untuk bisa saja meranin karakter Obet ini.

Saya paham sih teman-teman yang digunakan bikin thread, atau ingin menyuarakan, ingin membela, ingin memproduksi teman-teman yang digunakan punya kondisi spesial, teman-teman difabel, punya ruang juga sih saya memahami.

Cuma dari awalnya kami pun tak ingin memproduksi karakter Obet ini buruk. Bahkan, kami ingin menciptakan bahwa karakter Obet ini punya partisipasi besar dalam kejadian ini.

Bagaimana reaksi Anda waktu pertama kali tahu karakter Obet ini minim dialog?

poster film Agak Laen (IMDb)
poster film Agak Laen (IMDb)

Ketika tahu karakter Obet ini punya keterbatasan dalam berbicara tuh akhirnya confirm dulu ke Bang Acho bagaimana sosok Obet ini. Ini untuk build karakternya saya sendiri kan musti riset ya, maksudnya nggak boleh sembarangan kan.

Bahkan Obet ini diperankan nggak bercanda, Obet ini serius, jadi saya harus bagaimana tindakan memahami bagaimana orang dengan keterbatasan bicara tuh bagaimana beraktivitasnya. Akhirnya juga nyari oleh sebab itu dalam sekitar lingkungan saya juga ada, kebetulan ada beberapa yang emang punya kondisi keterbatasan dalam berbicara.

Tapi akhirnya diputuskan ada satu posisi yaitu dibangunnya Obet ini punya trauma dalam kepala. Punya trauma di area kepala, akhirnya mengganggu motorik di area mulutnya, akhirnya dia punya keterbatasan dalam berbicara. Itulah kenapa si Obet ini kalau santai, ya santai, mulutnya biasa aja. Tapi ketika dia berusaha ingin bicara, mulutnya makin mencong dikarenakan dia berusaha keras untuk bicaranya.

Itu pun sesuatu yang mana saya bahas dengan produser, dengan sutradara kondisi Obet ini nyatanya seperti apa. Nggak boleh sembarangan, nggak bisa.

Anda menghabiskan waktu berapa lama untuk mendalami kareakter Obet? 

Kebetulan kalau nggak salah tuh dari reading selisihnya dua minggu. Cuman kan tujuan saya ini, ya ini untik berakting ya, untuk berperan. Jadi nggak terus sehari-hari saya memerankan itu, ya.

Ya udah, pada rumah, coba dicari, coba digali lagi. Eh, ini benar nggak sih kalau kondisi seperti ini ada? Di satu sisi juga kan, tadinya mau nyari ke bahasa isyarat.

Tapi Obet ini ternyata dari lingkungannya dia punya keterbatasan juga di area ekonomi, sehingga makanya dia nggak dapat tuh diajak bahasa isyarat, baca tulis nggak bisa, dikarenakan memang lingkungannya nggak memenuhi.

Ini mungkin ya pesan tersirat juga ya, bahwa pengin gimana metode supaya teman-teman ini juga dapat kesempatan untuk mampu dapat edukasi yang digunakan bagus.

FIlm Agak Laen sangat populer. Apakah ada pengaruh untuk karier Anda? 

Kalau pengaruh jelas sih ya, mungkin kalau orang panggil nama Mas Dana, itu mungkin biasa. Tapi sekarang tuh berasanya dari film ini sebab ketika di tempat jalan langsung panggilnya Bang Obet, berarti kan emang lantaran nonton.

Bahkan, akhirnya DM tuh banyak yang mana masuk kayak, ‘bang suka banget aktingnya di dalam sini’, itu juga yang bikin saya makin semangat lalu seneng. Oh ternyata efeknya Agak Laen ini luar biasa.

Sejujurnya Agak Laen ini filmnya ramai saya sendiri pribadi, saya kan bagian dari yang digunakan diajak aja, dari awal udah nyangka kalau film ini banyak (penonton).

Saya ini sebelum premiere-nya tayang, saya juga kan belum nonton filmnya kan, saya baru reading sebanding syutingnya doang, tapi ketika teman-teman nanyain, ‘ada project apa Dan? Film Agak Laen. Gimana penontonnya kira-kira? Dua jt merem’ langsung sepede itu. Untung 7 juta, kalau sejuta kan malu ya kan, untung 7, untuk 8 ya ini nanti.

Saya ingin ngasih tahu kalau dari proses naskahnya, proses syutingnya, itu emang semuanya sudah saling isi sehingga cukup meyakinkan film ini akan jadi mangsa.

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *