Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) pengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) akan datang menaikkan tarif kedua tol hal itu mulai hari ini, Sabtu (9 Maret 2024).
Kebijakan dua anak perusahaan Jasamarga itu sontak memproduksi Netizen murka. Banyak yang yang disebut menyayangkan kenaikan biaya itu tidaklah dibarengi dengan kualitas jalan yang digunakan ada.
“Klo dilihat kualitas jalan tolnya rasa2nya belom pantes ada kenaikan tarif. Harusnya kenaikan tarif juga diikuti kenaikan kualitas jalan tol,” tulis aba***onnie.
Tidak sedikit yang mana hal itu menilai operator tak malu-malu lagi dalam menaikkan tarif, terutama jika melihat kualitas jalan yang dimaksud ada.
“Gak punya malu naik2in, kwalitas dulu tingkatkan baru naikin,” tulis noe**itarist
“minimal kalo mau naikin tarif tol, jalan bolong sebanding lampu nya dalam perhatiin,” tulis dia***fdyh.
Perubahan tarif ini mengundang mengecam oleh sebab itu tarif yang mana ada saat ini dirasa kurang adil kemudian menghasilkan masyarakat merasakan kenaikan tarif secara signifikan.
“Min kami yg tinggal pada cikarang, dulu tol cikarang – cikampek 7.000. tahun 2021 klo ga salah tarif sangat deket jadi 20.000. sekarang malah nambah lagi jadi 27.000. kenapa tarif tak dikembalikan seperti dlu. Berdasarkan jarak biar fair. Belum lagi sekarang dalam tempat tolnya, truk kemudian juga bus ambil jalur cepat trus, gimana jalan nya ga bolong2,” ind***drake99
Hingga kini, postingan JTT mengenai informasi awalan kenaikan tarif hal hal tersebut sudah mendapat lebih tinggi banyak dari 70 komentar, banyak diantaranya bernada protes.
Alasan Tarif Tol Naik
Sementara itu, operator beralasan, kenaikan tarif ini oleh sebab itu pertimbangan inflasi untuk Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari periode September 2016 hingga Desember 2023 serta hitungan inflasi untuk segmen Jalan Layang MBZ mulai periode Oktober 2020 hingga Desember 2023.
Selain itu, komponen lainnya yaitu pengembalian pengerjaan ekonomi terhadap penambahan kapasitas lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari KM 50 s.d KM 67 arah Cikampek lalu KM 62 s.d KM 50 arah Jakarta serta penyediaan 4 titik infrastruktur Emergency Parking Bay dalam Jalan Layang MBZ.
Peningkatan layanan lainnya juga dijalani di area area Jalan Layang MBZ yaitu dengan menyediakan emergency parking bay dalam 4 titik lokasi yaitu KM 21 juga juga KM 41 arah Cikampek serta KM 40 kemudian juga KM 22 arah Jakarta. Semua ini diimplementasikan untuk menjawab kebutuhan pengamanan pengguna jalan saat terjadi kondisi darurat dalam area tol layang.
“Penyesuaian tarif ini dibutuhkan untuk memverifikasi iklim perkembangan dunia usaha jalan tol yang mana kondusif, menjaga kepercayaan penanam modal serta pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di dalam area Indonesia, serta menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol,” ujar Vice President Corporate Secretary and Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo dalam keterangan resmi, Rabu (6/3/24).
Ria juga menerangkan upaya yang dimaksud itu dilaksanakan dalam menjaga kelangsungan kegiatan perusahaan jalan tol.
“Kami terus melakukan upaya-upaya dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol, peningkatan kualitas jalan tol juga melakukan inovasi pelayanan jalan tol guna menjaga kelangsungan perniagaan yang digunakan mana berkelanjutan, ” imbuhnya.
Besaran penyesuaian tarif integrasi jarak terjauh dengan sistem terbuka pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta Jalan Layang MBZ adalah sebagai berikut:
Jakarta Interchange – Cikampek
Golongan I : Rp27.000 yang tersebut dimaksud semula Rp20.000
Golongan II serta III : Rp40.500 yang yang disebut semula Rp30.000
Golongan IV kemudian juga V : Rp54.000 yang mana semula Rp40.000.
REDAKSI17.COM
