Home / Nasional / Krisis Haiti Makin Parah, Geng Merajalela-Negara Terancam ‘Jatuh’

Krisis Haiti Makin Parah, Geng Merajalela-Negara Terancam ‘Jatuh’

Krisis Haiti Makin Parah, Geng Merajalela-Negara Terancam ‘Jatuh’

Jakarta,REDAKSI17.COM – Situasi dalam Haiti makin kacau. Pekan ini para geng kriminal dilaporkan sudah dilaksanakan melancarkan serangan besar-besaran terhadap setidaknya tiga kantor polisi pada Port-au-Prince.

Akibat serangan tersebut, polisi serta penjaga istana nasional pada Sabtu (9/3/2024) membentuk lingkaran keamanan. Mereka berusaha untuk merebut kembali beberapa jalan pada tempat ibu kota Haiti pasca serangan geng.

Penjaga dari Istana Nasional disertai dengan truk lapis baja mencoba menghasilkan perimeter keamanan pada sekitar salah satu dari tiga stasiun di dalam dalam pusat kota setelah polisi melawan serangan geng pada Jumat malam.

Tembakan sporadis terus dilaporkan pada Sabtu. Serangan geng yang mana tak henti-hentinya telah terjadi terjadi melumpuhkan negara itu selama tambahan dari seminggu lalu menyebabkan berkurangnya pasokan unsur pokok. Pejabat Haiti pun memperpanjang keadaan darurat lalu jam malam sejak Kamis.

Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Haiti Ariel Henry, yang tersebut dimaksud juga menjabat sebagai presiden negara tersebut, masih berada dalam Kenya ketika kekerasan geng dimulai pada tanggal 29 Februari. Ia tidaklah dapat kembali ke Port-au-Prince.

Henry melakukan perjalanan ke Kenya untuk mengupayakan pengerahan pasukan polisi dari negara Afrika timur yang mana dimaksud didukung PBB untuk memerangi geng-geng di tempat dalam Haiti. Namun pengadilan di tempat tempat Kenya memutuskan pada Januari bahwa pengerahan pasukan hal itu tidaklah konstitusional.

Pada Februari, Henry setuju untuk mengadakan pemilihan umum pada pertengahan tahun 2025, juga komunitas internasional telah terjadi diimplementasikan berusaha mencari angkatan bersenjata asing yang mana dimaksud bersedia memerangi kekerasan geng pada sana.

Akibat serangkaian peristiwa ini, Henry tetap tak bisa saja hanya kembali ke rumah. Dia tiba pada dalam Puerto Rico pada hari Selasa setelah dia tidaklah ada dapat mendarat pada tempat Republik Dominika, yang digunakan berbatasan dengan Haiti.

Seruan Pertemuan Darurat

Para pemimpin Karibia pada Jumat malam mengeluarkan seruan untuk mengadakan pertemuan darurat pada Senin di area tempat Jamaika terkait situasi “mengerikan” di area tempat Haiti. Mereka sudah dikerjakan mengundang Amerika Serikat (AS), Perancis, Kanada, PBB lalu Brasil ke pertemuan tersebut.

Anggota blok perdagangan regional Komunitas Karibia (Caricom) telah terjadi dilaksanakan berusaha selama berbulan-bulan untuk menyebabkan para aktor kebijakan pemerintah pada Haiti setuju untuk membentuk payung pemerintahan persatuan transisi.

Banyak warga Haiti terpaksa meninggalkan rumah dia akibat pertempuran berdarah pada jalanan kemudian sekarang mencari perlindungan dalam gedung-gedung pemerintah.

Sejauh ini, upaya untuk menengahi solusi belum berhasil. Caricom, blok Karibia yang tersebut digunakan beranggotakan 15 negara, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat malam bahwa “situasi di dalam area lapangan masih mengerikan”.

Pernyataan Caricom mengatakan bahwa meskipun para pemimpin daerah masih terlibat dalam upaya menyatukan partai-partai oposisi serta kelompok rakyat sipil untuk membentuk pemerintahan persatuan, serta para pemangku kepentingan belum berada pada posisi yang dimaksud mana merekan inginkan”

“Kami sangat menyadari kebutuhan mendesak untuk mencapai konsensus,” menurut pernyataan itu, seperti dikutip Guardian. “Kami memberikan kesan kepada masing-masing pihak bahwa merekan bukan punya waktu untuk menyetujui langkah ke depan.”

Caricom juga telah terjadi terjadi menggalakkan Henry untuk mengumumkan pembagian kekuasaan serta pemerintahan konsensus, namun PM belum melakukannya bahkan ketika partai oposisi Haiti lalu kelompok penduduk sipil menuntut pengunduran dirinya.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *