Home / Nasional / Jepang Batal Resesi, Ekonomi Masih Tumbuh 0,4%

Jepang Batal Resesi, Ekonomi Masih Tumbuh 0,4%

Jepang Batal Resesi, Ekonomi Masih Tumbuh 0,4%

Jakarta,REDAKSI17.COM – Perekonomian Jepang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 0,4% secara tahunan atau year on year (yoy) pada bulan Oktober-Desember 2023, dibandingkan kuartal sebelumnya. Kinerja ini lebih lanjut banyak baik dari perkiraan awal yaitu kontraksi 0,4%, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin (11/3/2024).

Angka revisi komoditas domestik bruto (PDB) yang tersebut yang dirilis oleh Kantor Kabinet dibandingkan dengan perkiraan median ekonom yang digunakan dimaksud memperkirakan kenaikan 1,1% dalam jajak pendapat Reuters.

Data baru ini berarti perekonomian Jepang – yang dimaksud sekarang terbesar keempat di tempat area dunia setelah Jerman – terhindar dari resesi teknis berkat belanja perusahaan yang dimaksud tambahan banyak besar dari perkiraan untuk pabrik lalu juga peralatan.

Secara kuartal-ke-kuartal (qtq), PDB Jepang tumbuh 0,1%, dibandingkan dengan pertumbuhan awal sebesar 0,1%. Angka ini lebih tinggi banyak rendah dari perkiraan median untuk kenaikan sebesar 0,3%.

Belanja modal perusahaan pada Jepang tercatat meningkat sebesar 2,0% qtq, lebih besar lanjut baik dibandingkan penurunan awal sebesar 0,1% yang mana diumumkan pemerintah namun masih pada tempat bawah perkiraan median pasar yang dimaksud yang disebut memperkirakan kenaikan sebesar 2,5%.

Revisi PDB ke atas terjadi di area area tengah meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menghapuskan suku bunga negatif pada awal bulan ini, sebagian dipicu oleh komentar hawkish anggota dewan baru-baru ini bahwa Jepang bergerak menuju target inflasi bank sentral sebesar 2%.

BoJ dijadwalkan mengadakan pertemuan penetapan kebijakan selama dua hari pada 18-19 Maret.

Sementara itu, konsumsi swasta, yang digunakan dimaksud menyumbang sekitar 60% perekonomian Jepang, turun 0,3 persen pada Oktober-Desember. Angka ini sedikit lebih banyak besar buruk dibandingkan penurunan perkiraan awal sebesar 0,2%.

Sebelumnya, Jepang pada pekan lalu mencatat upah riil yang disesuaikan dengan inflasi pada bulan Januari menyusut selama 22 bulan berturut-turut, sementara belanja rumah tangga pada Januari juga mengalami penurunan terbesar dalam 35 bulan.

Permintaan eksternal menyumbang 0,2 poin persentase terhadap PDB riil, tak berubah dari nomor awal.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *