Home / Aneka / Gangster Kuasai 1 Negara, PM Mundur-Negara Tetangga Turun Gunung

Gangster Kuasai 1 Negara, PM Mundur-Negara Tetangga Turun Gunung

Gangster Kuasai 1 Negara, PM Mundur-Negara Tetangga Turun Gunung

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Kondisi Haiti makin mencekam. Kekerasan geng sudah lama menjerumuskan negara Karibia itu dalam kekacauan baru selama sepekan ini.

Layanan umum di dalam dalam negeri itu hancur. Banyak orang mengungsi, belum lagi mayat-mayat berserakan pada jalanan.

Dalam update Selasa, Perdana Menteri (PM) Ariel Henry dilaporkan mengundurkan diri. Pemimpin yang tersebut dimaksud berada di dalam dalam luar negeri sejak kerusuhan terbaru terjadi itu mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bentuk “pengorbanan yang mana yang terlalu besar untuk tanah air”.

“Pemerintahan yang mana hal itu saya pimpin bukan dapat tetap tiada peka terhadap situasi ini,” kata Henry dalam pidatonya, dikutip AFP, Rabu (13/3/2024).

“Pemerintahannya menyetujui pembentukan dewan transisi presiden serta bahwa dia akan mengundurkan diri ketika dewan itu dilantik,” tegasnya lagi.

Resign-nya Henry memang dituntut oleh geng-geng sebelumnya. Ini pulalah yang mana menyebabkan merek melancarkan serangkaian serangan terhadap kantor polisi, penjara serta juga infrastruktur lain.

Sebelumnya, Henry tetap berkuasa di tempat dalam Haiti sejak pembunuhan presiden Jovenel Moise pada tahun 2021. Namun Haiti sendiri memang tak pernah melakukan pemilihan umum baru sejak 2016.

Kekerasan geng-geng bersenjata merupakan hal lama yang digunakan digunakan terjadi pada area Haiti kemudian “mendarah daging”. Ini menyebabkan negara itu menjadi negara termiskin pada Belahan Barat dunia.

Henry memang diketahui sedang berada dalam area Nairobi, untuk melobi penempatan polisi multinasional yang mana dimaksud dipimpin Kenya. Serangan geng-geng itu disebut AFP sudah pernah lama diimplementasikan secara terkoordinasi untuk menyingkirkan Henry, menghasilkan Kenya pun membatalkan pengiriman polisi ke sana.

“Tanpa pemerintahan urusan kebijakan pemerintah dalam tempat Haiti, tidaklah ada jangkar yang tersebut digunakan mampu menjadi sandaran penempatan polisi,” kata Sekretaris Utama Urusan Luar Negeri Kenya Korir Sing’oei.

Namun dalam update terbaru Rabu ini, Kenya disebut telah terjadi terjadi mengambil langkah maju untuk mengirimkan polisi sebagai bagian dari misi internasional, yang digunakan dimaksud sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat (AS) lalu Kanada. Ini untuk memulihkan ketertiban.

AS dikatakan sudah terjadi menyuarakan optimisme bahwa misi itu akan terus berjalan. Apalagi. setelah pemerintahan baru terbentuk.

Meski demikian banyak pengamat menilai menyingkirkan Henry serta mencari solusi urusan kebijakan pemerintah sekadar tidaklah ada secara otomatis menyelesaikan krisis keamanan akut di area dalam Haiti. Negeri itu masih mampu terjerumus ke dalam “mimpi buruk terburuk” komunitas internasional jika individu pemimpin geng merebut istana presiden.

“Para pemimpin urusan urusan politik tanpa legitimasi dapat menyebabkan ketidakstabilan tambahan lanjut lanjut,” ujar kepala staf kemudian penasihat senior di tempat area Wilson Center pada Washington, Eddy Acevedo.

“Kepolisian nasional yang dimaksud itu masih baru – yang digunakan dimaksud dipandang oleh Amerika Serikat sebagai kunci stabilitas dalam masa depan – berpotensi meletakkan senjata jika pasukan hal itu merasa tak mendapat dukungan yang digunakan dimaksud kuat,” tambahnya.

“Transisi ini benar-benar sebuah langkah besar lalu tak terduga dan, sejujurnya, jika bukan dikarenakan krisis keamanan, hal ini mungkin tak akan terjadi,” kata perwakilan presiden program Amerika Latin pada Institut Perdamaian AS juga mantan diplomat AS, Leith Mines.

“Saya pikir hal ini membuka banyak kemungkinan baru, namun kemungkinan-kemungkinan yang tersebut masih harus dikelola dengan sangat hati-hati serta harus didukung secara tegas oleh komunitas internasional, khususnya AS,” ujarnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *