Jakarta,REDAKSI17.COM – Bank Indonesia (BI) menjamin bunga bank yang tersebut mana saat ini terbilang besar bukan memproduksi keuangan perusahaan-perusahaan tertekan.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, kemampuan bayar hal itu tercermin dari Interest Coverage Ratio (ICR) atau rasio cakupan bunga yang dimaksud digunakan memadai.
“Mengenai kemampuan korporasi untuk membayar ini saya rasa mungkin data dari hasil diskusi di area dalam RDG (rapat dewan gubernur), kita ukur dengan interest coverage ratio,” kata Doni dalam area Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Sebagai informasi, ICR itu sendiri adalah rasio yang tersebut dimaksud mengukur besaran kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas pinjaman yang dimaksud dimaksud belum dibayar penuh atau masih tercatat dalam pembukuan.
Doni memang tidaklah mengungkap hitungan pasti ICR perusahaan-perusahaan dalam dalam Indonesia saat ini. Namun ia mengakui bahwa beban biaya bunga saat ini besar.
“Jadi ini nampaknya kalau kita lihat kondisi korporasi saat ini memang dari sisi makro kegiatan sektor ekonomi terjaga ICR masih cukup bagus meskipun beban biaya bunga cukup besar, tapi likuiditas merekan cukup, jadi sebagian besar sektoralnya masih mampu dengan ICR yang mana itu cukup bagus,” tutur Doni.
Sebagai informasi, rata-rata suku bunga dasar kredit korporasi berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit per akhir Januari 2024 adalah sebesar 8,48%, naik dari Desember 2023 sebesar 8,37%, November 8,27%, lalu Oktober masih hanya sekali sekadar 8,25%.
