Jakarta, REDAKSI17.COM – Prabowo resmi memenangkan pemilihan umum presiden (pilpres) RI. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menentapkan hasil rekapitulasi Rabu malam.
Dari 164.270.475 kata-kata yang dimaksud mana sah, Prabowo kemudian pasangannya Gibran Rakabuming Raka memperoleh 58,59% pendapat (96.214.691). Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 24,95% (40.971.906) sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengumpulkan 16,47% (27.050.878).
Hal ini pun langsung direspons Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken memberi selamat kemudian pesan khusus ke Prabowo.
“Kami menyampaikan ucapan selamat yang tersebut mana tulus kepada Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto atas kemenangannya lalu sekali lagi memuji rakyat Indonesia atas partisipasi kemudian komitmen dia terhadap demokrasi lalu supremasi hukum,” katanya sebagaimana dimuat dalam dalam website resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS, dilihat CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2024).
Ia pun menyinggung bagaimana AS lalu Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Menurutnya demokrasi serta pluralisme dijunjung tinggi.
“Sebagai mitra dekat serta teman dalam Kemitraan Strategis Komprehensif, kita bekerja mirip untuk mewujudkan masa depan yang mana digunakan tambahan besar baik bagi warga negara kita,” ujarnya.
“Kami berharap dapat bermitra erat dengan Presiden terpilih Subianto serta pemerintahannya ketika merek mulai menjabat pada bulan Oktober,” tegasnya.
 Foto: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam tempat Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Selain pilpres, diketahui KPU juga mengumumkan hasil pemilihan presiden (pileg). PDI-Perjuangan menang dengan perolehan 16,73% kata-kata (25.387.279), disusul Partai Golkar 15,29% (23.208.654) lalu Partai Gerindra 13,22% (20.071.708).
PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN menyusul dibelakang. Sementara PPP, untuk pertama kalinya dalam sejarah, serta PSI, tak lolos ke parlemen.
