Home / Nasional / Polda Bali jelaskan skema pengamanan delegasi KTT AIS di Nusa Dua

Polda Bali jelaskan skema pengamanan delegasi KTT AIS di Nusa Dua

Polda Bali jelaskan skema pengamanan delegasi KTT AIS di tempat Nusa Dua

Denpasar,REDAKSI17.COM – Kepolisian Daerah Bali menjelaskan skema pengamanan para delegasi yang digunakan digunakan akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara Pulau serta juga Kepulauan atau Archipelagic and Island State (AIS) pada 11 Oktober dalam Nusa Dua, Badung, Bali.

Kepala Bidang Operasi Polda Bali Kombes Pol. Soelistijono saat ditemui dalam Denpasar, Bali, Senin mengatakan untuk pengamanan para delegasi yang dimaksud itu menghadiri ajang internasional itu pihaknya membagi 4.000 personel Polri pada ring 2 lalu ring 3, sedangkan untuk ring 1 menjadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan presiden (Paspampres).

Dia mengatakan forum KTT Forum Negara-Negara Kepulauan lalu Pulau (AIS Forum) yang tersebut dimaksud diselenggarakan di tempat area Bali pada 11 Oktober 2023 yang dimaksud digunakan akan dihadiri tujuh kepala negara/pemerintahan negara anggota hal hal tersebut juga berkolaborasi dengan TNI seperti pengamanan KTT G20 pada November 2022.

“Terkait tamu VVIP itu tanggung jawab dari TNI khususnya Paspampres. VIP itu tangung jawab kita. Untuk pengamanan itu (tamu VIP) diambil alih oleh Mabes Polri jadi operasi terpusat seperti G20. Pengamanannya seperti G20. Jadi saat kehadiran kepala negara itu tanggung jawab dari TNI, Paspampres khususnya. Terkait side eventnya itu tanggung jawab dari Polri,” kata Soelistijono.

Mantan Dirpolairud Polda Bali itu mengatakan untuk menyatukan persepsi lalu strategi pengamanan KTT AIS, TNI-Polri akan menggelar pasukan pada 7 Oktober 2023 sore hari dalam Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali.

Dia mengatakan skema pengamanan itu nantinya persis seperti pengamanan ajang G20 dalam tempat tiga tempat dalam Nusa Dua yakni BNDCC, Hotel Westin dan juga juga Hotel Sofitel.

Soelistijono mengatakan Satgas gabungan TNI serta Polri juga akan melakukan sterilisasi pada dalam tempat-tempat yang dimaksud mana menjadi venue utama pertemuan para kepala negara lalu delegasi tersebut.

“H-4 baru kita lakukan sterilisasi itu khusus di tempat tempat hotel. Tetapi untuk pada venue kegiatan itu H-2. Itu pun atas permintaan dari Paspampres sebab kita tonjolkan dari VVIP. Jadi kalau VVIP itu tanggung jawab Paspampres,” katanya.

Selain TNI-Polri, stakeholeder dari instansi terkait lainnya seperti BPBD, Dinas Kesehatan, Tim SAR sampai Forum Sistem Pengamanan Desa Adat (Sipandu Beradat) akan terlibat dalam memverifikasi ring 3 aman terkendali.

“Komunikasi dengan Sipandu Beradat
Seperti G20. Kewenangan kita dalam pengamanan ada pada ring 3 pasti kita akan libatkan dari Pecalang,” kata dia.

Dalam perencanaannya, Rabu (4/10) akan diadakan latihan praoperasi, dilanjutkan dengan TFG internal pada Jumat (6/10), Sabtu (7/10) akan diadakan gelar pasukan pada Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar.

Operasinya pengamanan KTT AIS akan berjalan mulai 8 Oktober-13 Oktober 2023 sampai para delegasi meninggalkan Bali.

Soelistijono sendiri menyatakan kawasan Nusa Dua sendiri bukan tertutup untuk umum selama digelarnya operasi pengamanan tersebut. Namun demikian, masyarakat diminta untuk terus menjaga keamanan Bali.

“Kita imbau rakyat tetap menjaga keamanan. Semua seperti menjaga keamanan G20 kemarin. G20 kita sudah sukses, mudah-mudahan KTT AIS juga rakyat mampu bekerja menjaga keamanan,” kata dia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *